GELORA.CO - Seorang pria yang tertangkap kamera bergulat dan melucuti senjata pelaku penembakan di Pantai Bondi, Australia pada Ahad (15/12/2025). Aksi spontannya itu viral di media sosial dan menuai pujian dari para pemimpin dunia karena dinilai menyelamatkan lebih banyak nyawa dari aksi membabi-buta pelaku penembakan yang menurut otoritas Australia, menewaskan 16 orang. Rekaman video yang beredar menunjukkan pria itu terlihat bergegas menuju pelaku penembakan yang sedang melancarkan aksinya di area parkir dekat pantai Bondi, kemudian merangkul pelaku penembakan dari belakang dan memaksanya untuk melepaskan senapan dari tangan pelaku. Usai merampas senapan itu, ia sempat menodongkannya kepada pelaku yang sempat terjatuh dan kemudian berlari menuju jembatan di mana satu pelaku penembakan lain berlokasi. Media-media Australia, dilansir Al-Monitor, mengidentifikasi pria itu bernama Ahmed al-Ahmed berusia 42 tahun. Ia adalah seorang pemilik toko buah di Sutherland, daerah pinggiran kota Sydney dan ayah dari dua anak. Sepupu Ahmed bernama Mustafa berbicara kepada TV Australia, 7News usai insiden mengatakan bahwa Ahmed juga terkena dua kali tembakan, di mana satu peluru menembus pundaknya dan satu peluru lainnya melukai tangannya. "Dia sekarang di rumah sakit dan kami tidak tahu apa yang terjadi di dalam," kata Mustafa. "Tapi kami berharap dia baik-baik saja. Dia seorang pahlawan -- 100 persen, seorang pahlawan." Di media sosial X, aksi heroik Ahmed menuai banyak pujian. Beberapa pemimpin dunia juga memuji aksi kepahlawanan Ahmed. Dalam keterangan pers pada Ahad malam, Pemimpin Negara Bagian New South Wales, Chris Minns menyebut video aksi Ahmed sebagai "Adegan yang paling luar biasa yang pernah dilihatnya... mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa lain. Orang itu adalah seorang pahlawan dan saya tak ragu banyak orang yang selamat sebagai hasil dari keberaniannya." Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga memuji aksi Ahmed dengan mengatakan, "Kita telah melihat warga Ausralia hari ini berlari untuk membantu yang lain. Mereka adalah pahlawan dan keberanian mereka menyelamatkan nyawa yang lainnya." Berbicara di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menyebut Ahmed sebagai seorang yang "sangat, sangat berani" yang "menyelamatkan banyak nyawa." Trump memberikan "penghormatan besar kepada orang yang melakukan keberanian itu." Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ikut memuji aksi berani Ahmed dan mengeklaimnya sebagai seorang Yahudi. "Kita melihat aksi kepahlawanan Yahudi terbaik... Saya melihat sebuah video di mana seorang Yahudi memukul salah satu pembunuh, mengambil senjatanya, dan menyelamatkan nyawa yang lainnya," kata Netanyahu. Apa agama Ahmed belum diketahui, sementara warganet berspekulasi Ahmed sebagai seorang Muslim lantaran namanya yang identik dengan nama Arab Muslim. Times of Israel dalam laporannya mengidentifikasi Ahmed sebagai seorang Muslim alih-alih klaim Netanyahu. Aksi penembakan di Pantai Bondi terjadi sekitar pukul 6:45 sore waktu setempat saat perayaan hari raya Yahudi, Hanukkah yang dihadiri sekitar 1.000 orang. Pihak kepolisian Australia mengonfirmasi ada dua pelaku penembakan yang adalah ayah dan anak. Ayah pelaku penembakan berusia 50 tahun kemudian tewas ditembak oleh polisi. Sementara sang anak berusia 24 tahun dalam kondisi kritis namun stabil. Identitas pelaku Kepolisian New South Wales (NSW) mengungkapkan bahwa para terduga pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney pada Ahad (15/12/2025), merupakan ayah dan anak. Insiden penembakan terjadi ketika beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah warga di Pantai Bondi yang mengakibatkan 16 orang tewas dan 40 lainnya terluka. “Para pelaku adalah seorang pria berusia 50 tahun dan seorang pria berusia 24 tahun, yang merupakan ayah dan anak. Pria berusia 50 tahun telah meninggal dunia, sementara pria berusia 24 tahun saat ini dirawat di rumah sakit,” kata Komisaris Kepolisian NSW Mel Lanyon dalam konferensi pers. Lanyon menambahkan bahwa berdasarkan polisi, hanya dua orang yang terlibat dalam serangan tersebut. Adapun penyiar publik Israel, Kan, menyebutkan bahwa penembakan terjadi saat upacara penyalaan lilin Hanukkah yang dihadiri banyak anggota komunitas Yahudi setempat. Sementara itu, ABC Australia melaporkan bahwa sebuah alat peledak rakitan ditemukan di lokasi kejadian. Perdana Menteri Australia Anthony Albanaese mengutuk keras penembakan massal yang mematikan di Sydney. Ia mengatakan dengan tegas bahwa "tidak ada tempat untuk kekerasan dan kebencian" di negara itu. “Tidak ada tempat untuk kebencian, kekerasan, dan terorisme ini di negara kita. Izinkan saya memperjelas, kita akan memberantasnya,” kata Albanese dalam konferensi pers. “Ini adalah serangan yang ditargetkan pada warga Yahudi Australia,” katanya, menyebut insiden itu sebagai “terorisme.” “Australia tidak akan pernah tunduk pada perpecahan, kekerasan, atau kebencian,” tambahnya. Ia berbicara kepada media setelah mengadakan pertemuan Komite Keamanan Nasional di Canberra. Kecaman juga datang dari berbagai pejabat tinggi sejumlah negara.