GELORA.CO - Putra Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa, melontarkan pernyataan blak-blakan soal para pejabat di Indonesia. Yudo melontarkan kritik keras terhadap praktik birokrasi di Indonesia dan menyebut sebagian besar pejabat terlibat dalam praktik korupsi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kritik itu diucapkan Yudo saat sedang live streaming dengan YouTuber Bigmo. "Hampir semua pejabat korupsi, hampir. 80 persen pejabat itu pasti korupsi. Maling semua itu di sini tuh," kata Yudo seperti dikutip pada Selasa (23/12/2025). Menurut Yudo, korupsi tak melulu dalam bentuk pencurian uang negara. Ia menekankan bahwa praktik tersebut juga bisa terjadi dalam bentuk penyalahgunaan waktu sampai fasilitas. "Korupsi tuh enggak cuman uang, bisa aja korupsi waktu atau korupsi segala macam. Korupsi fasilitas," lanjutnya. Yudo melanjutkan anggaran dari rapat dan perjalanan dinas pejabat sering kali tidak masuk akal. Ia mengaku geram melihat biaya rapat dan perjalanan dinas bisa menelan anggaran sampai miliaran rupiah. "Yang paling kesel tuh, gua, makanya bapak motong anggaran tuh rapat-rapat yang enggak jelas tuh harus di-cut," ujarnya. Sindir gaya hidup pejabat Yudo juga membongkar gaya hidup pejabat saat perjalanan dinas. Menurutnya, semestinya pejabat tak selalu menginap di hotel mewah. "Jadi orang-orang itu kebanyakan korupsi-korupsi itu dari situ. Anggaran rapat, perjalanan dinas, masa bisa sampai miliaran sih. Lu tidur di Oyo aja udah nyaman kali harusnya. Enggak usah di hotel bintang 5," tambahnya. Selain itu, di era teknologi digital saat ini, banyak agenda pemerintahan yang bisa dilakukan secara daring tanpa harus menghabiskan anggaran negara. "Kalau mau mengabdi masyarakat, kan kita sekarang udah ada teknologi. Emang enggak bisa pakai Zoom atau misalnya enggak bisa apa lebih jauh efisiensi lagi," katanya. Ia menyarankan agar ketimbang menghambur-hamburkan anggaran, lebih baik dialihkan ke sektor yang lebih berdampak bagi perekonomian. "Daripada buang anggaran enggak jelas, mendingan buat suntikin ke bank-bank bumn atau apapun itu yang penting ekonomi muter lah," pungkasnya.