Sejumlah aktivis dan tokoh publik lintas latar belakang menyuarakan keprihatinan dan penolakan terhadap keputusan pemerintah yang menganugerahi Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional.Melalui pernyataan bersama yang dirilis bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, mereka menilai keputusan itu berpotensi menodai integritas moral bangsa dan melukai keadilan sejarah.Dalam dokumen yang ditandatangani antara lain oleh Andi Arief, Rachland Nashidik, Rocky Gerung, Bivitri Susanti, Sya.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/politik/read/2025/11/10/686210/menutupi-dosa-sejarah-dengan-narasi-jasa-seperti-bius-amnesia