Kasihan, Budi Arie Disuruh Jokowi ke Gerindra Tapi Ditolak Kader!

GELORA.CO -Rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, untuk merapat ke Partai Gerindra mendapat penolakan keras dari internal partai, terutama dari organisasi sayap pemuda Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, penolakan masif ini adalah hal yang logis dan tepat "Penolakan itu logis karena Tidar dan berbagai DPC ingin menjaga dan mempertahankan idealisme Gerindra. Untuk itu, Tidar dan DPC tidak ingin orang-orang oportunis seperti Budi Arie masuk begitu saja ke Gerindra,” kata Jamiluddin kepada RMOL Rabu, 12 November 2025. Bagi Tidar dan DPC, orang oportunis bisa jadi dinilai dapat merusak soliditas dan kohesivitas Gerindra. Karena itu, lebih baik menolaknya agar keutuhan internal Gerindea dapat terjaga. Selain itu, kata Jamiluddin, Tidar dan DPC bisa saja sudah membaca motif Budi Arie ingin bergabung ke Gerindra. Motif Budi Arie bisa saja dinilai tidak menguntungkan bagi Gerindra. “Secara politis, Budi Arie sengaja masuk ke Gerindra karena permintaan Joko Widodo. Budi Arie diperlukan ke Gerindra untuk memperkuat dan mensukseskan pasangan Prabowo-Gibran,” katanya. Sebelumnya, sinyal merapat ke Gerindra disampaikan langsung oleh Budi Arie saat pidato pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu 1 November 2025. Di hadapan ribuan kadernya, Budi Arie menyatakan langkah ini bertujuan memperkuat dukungan politik dan soliditas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sumber: RMOL