Komisi Eropa berencana membentuk divisi intelijen baru langsung di bawah Presiden Ursula von der Leyen, meskipun langkah tersebut menghadapi penolakan dari aparat intelijen Uni Eropa yang sudah ada. Langkah tersebut diduga karena aksi spionase yang makin marak di negara-negara Eropa.