Siti Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Soeharto, angkat bicara soal pro kontra terkait gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. 

"Pro kontra boleh-boleh saja enggak apa-apa, saya rasa ini negara demokrasi ya mau pro kontra," kata Titiek Soeharto saat kunjungan

Siti Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Soeharto, angkat bicara soal pro kontra terkait gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. "Pro kontra boleh-boleh saja enggak apa-apa, saya rasa ini negara demokrasi ya mau pro kontra," kata Titiek Soeharto saat kunjungan

Siti Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Soeharto, angkat bicara soal pro kontra terkait gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. "Pro kontra boleh-boleh saja enggak apa-apa, saya rasa ini negara demokrasi ya mau pro kontra," kata Titiek Soeharto saat kunjungan

Menag: Perilaku Gus Elham Tak Bisa Ditoleransi

Menag: Perilaku Gus Elham Tak Bisa Ditoleransi

GELORA.CO -Kementerian Agama tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dan pelecehan, baik fisik, verbal, maupun seksual. Hal ini ditegaskan Menteri Agama Nasaruddin Umar merespons video yang viral tentang tindakan  pendakwah Elham Yahya Luqman (Gus Elham), mencium anak perempuan di beberapa momen dakwah. “Kami tidak menoleransi sedikit pun tindakan yang mencederai martabat kemanusiaan. Saya tidak hanya sebagai Menteri Agama, tapi sebagai seorang manusia juga menyatakan semua yang bertentangan dengan moralitas itu harus menjadi musuh bersama", tegas Menag di Shangri La Hotel, Jakarta, Rabu, 12 November 2025. Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman dan bermartabat bagi seluruh peserta didik. "Lembaga pendidikan agama harus menjadi tempat paling aman bagi anak-anak kita untuk belajar, harus menjadi contoh masyarakat yang ideal”, ujar Menag. Menag juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah memperkuat regulasi dan mekanisme peembinaan di satuan pendidikan keagamaan, yang akan mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pondok pesantren dan mengeliminasi pernyimpangan-penyimpangan yang terjadi. “Ini akan menjadi concern kami, terutama masalah terkait pondok pesantren ya. Kami sudah membentuk satuan pembinaan Pondok Pesantren, yang mana pimpinan pondok pesantren berkolaborasi untuk mengawasi dan mengeliminasi penyimpangan apapun yang terjadi di pondok pesantren,” tegas Menag. Sumber: RMOL

Komandan Kompi C Batalion TP 834 Waka Nga Mere, Letnan Satu (Lettu) Infanteri Rahmat, memberikan keterangan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/11/2025).

"Saat pengarahan kita sampaikan kenapa semua main pukul dan

Komandan Kompi C Batalion TP 834 Waka Nga Mere, Letnan Satu (Lettu) Infanteri Rahmat, memberikan keterangan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/11/2025). "Saat pengarahan kita sampaikan kenapa semua main pukul dan

Komandan Kompi C Batalion TP 834 Waka Nga Mere, Letnan Satu (Lettu) Infanteri Rahmat, memberikan keterangan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/11/2025). "Saat pengarahan kita sampaikan kenapa semua main pukul dan