45 UMKM Unggulan Pertamina Unjuk Gigi di TEI 2025

45 UMKM Unggulan Pertamina Unjuk Gigi di TEI 2025

Sebanyak 45 UMKM binaan unggulan Pertamina ikut pameran dagang terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD Hall 7, Tangerang, Banten pada 15-19 Oktober 2025.Pertamina optimis produk unggulan UMKM akan menembus pasar ekspor dan bisa berkontribusi mendorong perekonomian nasional.Pertamina tidak hanya hadir sebagai perusahaan energi nasional, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Kami terus mendukung UMKM naik kelas dan berdaya saing global, kata VP Corporate Co.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/bisnis/read/2025/10/16/683403/45-umkm-unggulan-pertamina-unjuk-gigi-di-tei-2025

PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert, Netizen Langsung Heboh

PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert, Netizen Langsung Heboh

GELORA.CO - – PSSI resmi memecat Patrick Kluivert usai kegagalannya membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Kabar tersebut langsung membuat netizen heboh. Keputusan mengejutkan itu diumumkan Kamis (16/10/2025) melalui laman resmi federasi. PSSI menyatakan kerja sama dengan pelatih asal Belanda itu berakhir lebih cepat dari masa kontrak yang seharusnya berakhir pada 2027. Langkah ini juga otomatis mengakhiri masa tugas jajaran staf pelatih yang direkrut Kluivert. Nama-nama seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Frank van Kempen resmi tidak lagi menjadi bagian dari skuad pelatih Timnas Indonesia. Dalam pernyataan resminya, PSSI menjelaskan bahwa penghentian kerja sama dilakukan dengan mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama. Keputusan ini diambil setelah menilai berbagai dinamika internal yang terjadi di tubuh Timnas Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. “Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination. Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tulis pernyataan resmi PSSI. Federasi juga menegaskan bahwa langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan demikian, Kluivert dan stafnya resmi berhenti menangani Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kelompok umur seperti U-23 dan U-20. “Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, tim kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20,” lanjut keterangan itu. Warganet Langsung Bereaksi di Media Sosial Kabar pemecatan Patrick Kluivert langsung meledak di media sosial. Hanya beberapa jam setelah pengumuman resmi, linimasa X (Twitter) dan Instagram dipenuhi komentar dari suporter Timnas Indonesia. Sebagian besar warganet justru menyambut gembira keputusan tersebut. Mereka menilai pemecatan Kluivert adalah langkah tepat setelah performa skuad Garuda dianggap mengecewakan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. “Berita sedih atau berita bahagia ini gaes?” tulis akun @bar***. “Alhamdulillah yaAllah,” komentar akun @tro****. “Direkrut cuma buat gagalin ke Piala Dunia doang,” sindir akun @peng***. Gelombang reaksi itu menunjukkan kekecewaan publik atas performa Kluivert bersama Timnas Indonesia. Dalam dua laga perdana Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia menelan dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1). Kekalahan itu membuat peluang lolos ke putaran final otomatis tertutup. Desakan agar PSSI segera memecat Kluivert bahkan sudah menggema sejak kekalahan dari Irak. Banyak pendukung menilai strategi pelatih asal Belanda itu tidak cocok dengan karakter pemain Indonesia dan minim adaptasi terhadap gaya bermain Asia. Kini, desakan itu resmi menjadi kenyataan. PSSI memutus kontrak Kluivert sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pelatih serta arah pembinaan tim nasional. Namun, keputusan ini juga berarti federasi harus membayar kompensasi karena pemutusan kontrak dilakukan sebelum masa kerja berakhir. Meski demikian, langkah tegas ini dinilai perlu untuk membuka babak baru bagi Timnas Indonesia. Dengan berakhirnya era Kluivert, PSSI kini dihadapkan pada tantangan besar: mencari sosok pelatih yang mampu mengembalikan kepercayaan publik dan membawa skuad Garuda tampil lebih solid di level internasional. Publik sepak bola Tanah Air kini menanti siapa yang akan menjadi arsitek baru Timnas Indonesia menuju Piala Asia 2027 dan target ambisius berikutnya, Piala Dunia 2030 Sumber: inews