
VIDEO: Unit NASA JPL AS Akan PHK 550 Karyawan
Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) akan memangkas hampir 550 pekerja sebagai bagian dari restrukturisasi.
Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) akan memangkas hampir 550 pekerja sebagai bagian dari restrukturisasi.
PT Pertamina (Persero) mengaku masih belum mencapai kesepakatan dengan SPBU swasta terkait pasokan BBM.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti perbedaan karakter pertumbuhan ekonomi antara era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, meski Jokowi gencar membangun infrastruktur, laju ekonomi di masanya justru lebih lambat dibandingkan era SBY.Saya di depan Pak Jokowi iseng nih ngomongnya, Pak, tahu nggak Pak, kenapa Pak SBY tidur saja pertumbuhannya 6 persen, tapi Bapak bangun infrastruktur di mana-mana pertumbuhannya 5 persen, ujar .. Baca selengkapnya di https://rmol.id/bisnis/read/2025/10/17/683522/purbaya-akui-jokowi-gencar-bangun-infrastruktur-tapi-ekonomi-hanya-tumbuh-5-persen
Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia-Israel mengalami peningkatan signifikan lebih dari 60 persen, dari USD145,9 juta pada 2019 menjadi USD237,2 juta pada 2024.
IHSG anjlok 3,22% ke 7.863,32 dengan 646 saham turun. Sektor utilitas dan energi paling terpukul. Analis sebut tensi dagang AS-China jadi penyebab utama.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa resmi memasukkan biji kakao, sebagai komoditas yang dikenakan pungutan ekspor.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengingatkan pentingnya deteksi dini di setiap lingkungan. Ia mendorong agar setiap Rukun Warga (RW) di Kota Bandung memiliki sprinkler kebakaran.
Program "Kampung Nelayan Merah Putih" diharapkan jadi solusi masalah kualitas ikan.
Ketua MPR Ahmad Muzani, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani, hingga Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/10).
Polisi memastikan penanganan laporan terkait program Exposed Uncensored di stasiun televisi Trans7 akan dilakukan secara profesional dan transparan. Laporan dibuat Prabu.
GELORA.CO - Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Seperti diketahui, Luhut menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sudah dalam kondisi busuk saat diterima olehnya. Dikatakan Herwin, pernyataan Luhut tersebut janggal, mengingat sejak awal proyek kereta cepat dimulai, Luhut disebut turut terlibat dalam prosesnya. "Jadi katanya, waktu diterima proyek kereta cepat, barang udah busuk. Padahal dari awal, dia juga yang ikut ngaduk adonannya,” ujar Herwin kepada fajar.co.id (17/10/2025). Herwin menambahkan sindiran kocak namun menohok, menggambarkan sikap lepas tangan terhadap masalah yang kini muncul dalam proyek tersebut. “Sekarang setelah baunya nyengat, malah pura-pura baru lewat dapur," Herwin menuturkan. "Cuci tangan emang lebih enak daripada cuci piring ya, Pung?," kuncinya. Sebelumnya, Luhut menegaskan, tidak pernah ada permintaan agar dana APBN digunakan untuk menutup kewajiban proyek tersebut. "Whoosh itu masalahnya apa sih, itu kan tinggal restructuring aja. Siapa yang minta APBN, tak ada yang pernah minta APBN,” ujar Luhut di Jakarta, dikutip pada Jumat (17/10/2025). Ia menjelaskan, sejak awal dirinya terlibat langsung dalam proyek strategis itu dan telah berkoordinasi dengan pihak Tiongkok. “Saya udah bicara dengan Cina, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk gitu barang, kemudian kita coba perbaikin, kita audit BPKP,” ucapnya. Dikatakan Luhut, pihak Tiongkok bersedia melakukan restrukturisasi pembiayaan. Namun, proses tersebut sempat tertunda akibat pergantian pemerintahan. “Kemudian kita berunding dengan Cina, dan Cina mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat," Luhut menuturkan. "Sehingga sekarang perlu ditunggu kepres supaya timnya segera berunding. Dan sementara Cinanya sudah bersedia kok, gak ada masalah,” tambahnya. Luhut juga menyindir pihak-pihak yang menurutnya berbicara tanpa memahami data secara menyeluruh. "Whoosh akan diganti dengan South China, apa lagi ini? Saran saya, kalau kita gak ngerti datanya gak usah komentar dulu,” terangnya. “Nanti cari datanya baru berkomentar, baru enak. Karena kalau tidak, atau mungkin cari populeritas murahan, ya silakan lah,” sambung Luhut dengan nada tegas. Sumber: fajar
GELORA.CO - Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Seperti diketahui, Luhut menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sudah dalam kondisi busuk saat diterima olehnya. Dikatakan Herwin, pernyataan Luhut tersebut janggal, mengingat sejak awal proyek kereta cepat dimulai, Luhut disebut turut terlibat dalam prosesnya. "Jadi katanya, waktu diterima proyek kereta cepat, barang udah busuk. Padahal dari awal, dia juga yang ikut ngaduk adonannya,” ujar Herwin kepada fajar.co.id (17/10/2025). Herwin menambahkan sindiran kocak namun menohok, menggambarkan sikap lepas tangan terhadap masalah yang kini muncul dalam proyek tersebut. “Sekarang setelah baunya nyengat, malah pura-pura baru lewat dapur," Herwin menuturkan. "Cuci tangan emang lebih enak daripada cuci piring ya, Pung?," kuncinya. Sebelumnya, Luhut menegaskan, tidak pernah ada permintaan agar dana APBN digunakan untuk menutup kewajiban proyek tersebut. "Whoosh itu masalahnya apa sih, itu kan tinggal restructuring aja. Siapa yang minta APBN, tak ada yang pernah minta APBN,” ujar Luhut di Jakarta, dikutip pada Jumat (17/10/2025). Ia menjelaskan, sejak awal dirinya terlibat langsung dalam proyek strategis itu dan telah berkoordinasi dengan pihak Tiongkok. “Saya udah bicara dengan Cina, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk gitu barang, kemudian kita coba perbaikin, kita audit BPKP,” ucapnya. Dikatakan Luhut, pihak Tiongkok bersedia melakukan restrukturisasi pembiayaan. Namun, proses tersebut sempat tertunda akibat pergantian pemerintahan. “Kemudian kita berunding dengan Cina, dan Cina mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat," Luhut menuturkan. "Sehingga sekarang perlu ditunggu kepres supaya timnya segera berunding. Dan sementara Cinanya sudah bersedia kok, gak ada masalah,” tambahnya. Luhut juga menyindir pihak-pihak yang menurutnya berbicara tanpa memahami data secara menyeluruh. "Whoosh akan diganti dengan South China, apa lagi ini? Saran saya, kalau kita gak ngerti datanya gak usah komentar dulu,” terangnya. “Nanti cari datanya baru berkomentar, baru enak. Karena kalau tidak, atau mungkin cari populeritas murahan, ya silakan lah,” sambung Luhut dengan nada tegas. Sumber: fajar
GELORA.CO - Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Seperti diketahui, Luhut menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sudah dalam kondisi busuk saat diterima olehnya. Dikatakan Herwin, pernyataan Luhut tersebut janggal, mengingat sejak awal proyek kereta cepat dimulai, Luhut disebut turut terlibat dalam prosesnya. "Jadi katanya, waktu diterima proyek kereta cepat, barang udah busuk. Padahal dari awal, dia juga yang ikut ngaduk adonannya,” ujar Herwin kepada fajar.co.id (17/10/2025). Herwin menambahkan sindiran kocak namun menohok, menggambarkan sikap lepas tangan terhadap masalah yang kini muncul dalam proyek tersebut. “Sekarang setelah baunya nyengat, malah pura-pura baru lewat dapur," Herwin menuturkan. "Cuci tangan emang lebih enak daripada cuci piring ya, Pung?," kuncinya. Sebelumnya, Luhut menegaskan, tidak pernah ada permintaan agar dana APBN digunakan untuk menutup kewajiban proyek tersebut. "Whoosh itu masalahnya apa sih, itu kan tinggal restructuring aja. Siapa yang minta APBN, tak ada yang pernah minta APBN,” ujar Luhut di Jakarta, dikutip pada Jumat (17/10/2025). Ia menjelaskan, sejak awal dirinya terlibat langsung dalam proyek strategis itu dan telah berkoordinasi dengan pihak Tiongkok. “Saya udah bicara dengan Cina, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk gitu barang, kemudian kita coba perbaikin, kita audit BPKP,” ucapnya. Dikatakan Luhut, pihak Tiongkok bersedia melakukan restrukturisasi pembiayaan. Namun, proses tersebut sempat tertunda akibat pergantian pemerintahan. “Kemudian kita berunding dengan Cina, dan Cina mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat," Luhut menuturkan. "Sehingga sekarang perlu ditunggu kepres supaya timnya segera berunding. Dan sementara Cinanya sudah bersedia kok, gak ada masalah,” tambahnya. Luhut juga menyindir pihak-pihak yang menurutnya berbicara tanpa memahami data secara menyeluruh. "Whoosh akan diganti dengan South China, apa lagi ini? Saran saya, kalau kita gak ngerti datanya gak usah komentar dulu,” terangnya. “Nanti cari datanya baru berkomentar, baru enak. Karena kalau tidak, atau mungkin cari populeritas murahan, ya silakan lah,” sambung Luhut dengan nada tegas. Sumber: fajar
GELORA.CO - Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Seperti diketahui, Luhut menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sudah dalam kondisi busuk saat diterima olehnya. Dikatakan Herwin, pernyataan Luhut tersebut janggal, mengingat sejak awal proyek kereta cepat dimulai, Luhut disebut turut terlibat dalam prosesnya. "Jadi katanya, waktu diterima proyek kereta cepat, barang udah busuk. Padahal dari awal, dia juga yang ikut ngaduk adonannya,” ujar Herwin kepada fajar.co.id (17/10/2025). Herwin menambahkan sindiran kocak namun menohok, menggambarkan sikap lepas tangan terhadap masalah yang kini muncul dalam proyek tersebut. “Sekarang setelah baunya nyengat, malah pura-pura baru lewat dapur," Herwin menuturkan. "Cuci tangan emang lebih enak daripada cuci piring ya, Pung?," kuncinya. Sebelumnya, Luhut menegaskan, tidak pernah ada permintaan agar dana APBN digunakan untuk menutup kewajiban proyek tersebut. "Whoosh itu masalahnya apa sih, itu kan tinggal restructuring aja. Siapa yang minta APBN, tak ada yang pernah minta APBN,” ujar Luhut di Jakarta, dikutip pada Jumat (17/10/2025). Ia menjelaskan, sejak awal dirinya terlibat langsung dalam proyek strategis itu dan telah berkoordinasi dengan pihak Tiongkok. “Saya udah bicara dengan Cina, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk gitu barang, kemudian kita coba perbaikin, kita audit BPKP,” ucapnya. Dikatakan Luhut, pihak Tiongkok bersedia melakukan restrukturisasi pembiayaan. Namun, proses tersebut sempat tertunda akibat pergantian pemerintahan. “Kemudian kita berunding dengan Cina, dan Cina mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat," Luhut menuturkan. "Sehingga sekarang perlu ditunggu kepres supaya timnya segera berunding. Dan sementara Cinanya sudah bersedia kok, gak ada masalah,” tambahnya. Luhut juga menyindir pihak-pihak yang menurutnya berbicara tanpa memahami data secara menyeluruh. "Whoosh akan diganti dengan South China, apa lagi ini? Saran saya, kalau kita gak ngerti datanya gak usah komentar dulu,” terangnya. “Nanti cari datanya baru berkomentar, baru enak. Karena kalau tidak, atau mungkin cari populeritas murahan, ya silakan lah,” sambung Luhut dengan nada tegas. Sumber: fajar
Ustaz Derry Sulaiman menunjukkan kepeduliannya terhadap Ammar Zoni yang kini tengah mendekam di penjara akibat kasus narkoba, bukan hanya sebagai pemakai tapi pengedar.
Menkeu Purbaya menegaskan tidak ada kenaikan batas gaji tak kena pajak. Insentif PPh DTP hanya untuk pegawai di sektor padat karya dan pariwisata.