
Di El Clasico Ada yang Beda di Jersey Barcelona
Ada sesuatu yang berbeda pada jersey Barcelona saat melakoni duel El Clasico lawan Real Madrid.
Ada sesuatu yang berbeda pada jersey Barcelona saat melakoni duel El Clasico lawan Real Madrid.
Ada sesuatu yang berbeda pada jersey Barcelona saat melakoni duel El Clasico lawan Real Madrid.
Pemerintah Indonesia bersama Konservasi Indonesia dan mitra strategis akan memperluas restorasi daerah aliran sungai ...
IHSG ditutup turun 2,22% di level 7.944,29 pada sesi I, dengan 591 saham merosot. Aksi profit taking dan eskalasi perang dagang jadi penyebab utama.
JPNN.com , JAKARTA - Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Jawa Barat, menerima penghargaan dari Pemerintah Kota Bekasi atas prestasi bidang perdata dan tata usaha negara atau Datun.
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan UGM pada Jumat, 17 Oktober 2025.
JPNN.com - Persib Bandung dalam kekuatan penuh saat menantang PSBS Biak dalam pertandingan pekan ke-9 BRI Super League 2025/26.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui kondisi keuangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh memang bermasalah sejak awal.Menurutnya, saat diminta menjadi Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, proyek itu sudah dalam kondisi 'busuk' dan membutuhkan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).Saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya nerima sudah busuk itu barang. Lalu kita coba perbaiki, kita audit, BPKP ikut, kemudian ki.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/bisnis/read/2025/10/17/683509/luhut-akui-proyek-whoosh-bermasalah-sejak-awal-saya-terima-sudah-busuk-itu-barang
Bom-bom robot milik pasukan Israel masih meneror warga Palestina di Jalur Gaza di tengah gencatan senjata yang telah berlaku sejak Jumat (10/10).
Pertanyaan apakah SDUWHV wajib lulus S1 banyak dicari masyarakat yang ingin mengajukan work and holiday visa di Australia. Berikut ini informasinya.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mendorong Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) mencapai US$8 miliar atau setara Rp132,67 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, Polri bukanlah institusi yang antikritik. Korps Bhayangkara selalu menerima saran dan masukan untuk dijadikan bahan evaluasi guna menjadi polisi yang...
GELORA.CO - - Usai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa viral karena menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh senilai Rp116 triliun menggunakan dana negara, kini keluarga sang menteri justru diterpa isu mistis. Putra Purbaya, Yudo Sadewa, mengaku keluarganya tengah menghadapi teror santet yang disebut terjadi di rumah mereka. Dikutip Radar Solo (Jawa Pos Group), pengakuan mengejutkan itu disampaikan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @8a41121a, pada Senin (13/10/2025). "Keluarga kami diteror oleh santet di rumah," tulis Yudo dalam unggahan Instagram Story-nya. Yudo Tagaskan Hanya Percayalah pada Allah Meski mengaku diteror santet, Yudo Sadewa menegaskan bahwa ia dan keluarganya tidak mempercayai hal-hal berbau mistik. Ia justru mengajak keluarganya untuk berpikir rasional dan memperkuat keimanan. "Semakin Anda percaya, maka santet itu makin kuat. Jadi saya usahakan seluruh keluarga jangan percaya pada begituan. Percayalah kepada Allah, jangan percaya takhayul," tulis Yudo. Dalam unggahan berikutnya, Yudo menjelaskan bahwa menurutnya tidak ada hantu, santet, atau kesurupan yang benar-benar terjadi. Semua itu, kata dia, hanyalah manipulasi jin terhadap pikiran manusia agar takut selain kepada Allah. "Jangan berpikir dengan logika mistika, berpikirlah secara ilmiah," kata dia. Klarifikasi Soal Isu Kiriman Darah Isu tak kalah heboh muncul di media sosial, terutama TikTok, terkait kiriman darah segar yang dikaitkan dengan keluarga Yudo Menanggapi hal itu, ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Menurutnya, fenomena yang terjadi di rumahnya lebih masuk akal bila dijelaskan dengan teori Poltergeist, yaitu gejala benda bergerak atau berpindah tanpa sebab yang jelas. "Kejadian sebenarnya adalah Poltergeist, di mana barang suka hilang dan berpindah sendiri," jelasnya. Viral Pernyataan Menkeu soal Utang Whoosh Pernyataan Yudo Sadewa muncul bersamaan dengan meningkatnya sorotan terhadap ayahnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, yang menolak opsi penggunaan APBN untuk membayar utang proyek KCIC senilai Rp116 triliun. Dalam acara Media Gathering di Bogor pada Jumat (10/10/2025), Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab utang berada pada pihak swasta, khususnya perusahaan di bawah pengelolaan PT Danantara. "KCIC di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," ujar Purbaya. "Jangan kita lagi, karena kalau enggak ya semua kita lagi termasuk dividennya. Ini kan mau dipisahin antara swasta dan pemerintah." Menurut Purbaya, Danantara memperoleh dividen sekitar Rp80 triliun per tahun, yang seharusnya cukup untuk menutup beban keuangan proyek tanpa melibatkan negara. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah sedang mencari skema alternatif agar pembayaran utang KCIC dapat diselesaikan tanpa membebani APBN. "Sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar," ujar Prasetyo di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Minggu (12/10) malam. Sumber: jawapos
JPNN.com , BANDUNG BARAT - Tim SAR gabungan melakukan pencarian dua orang pendaki yang hilang atas nama Deden Yudi, 42, dan Zaizafan Dhiya, 19.
GELORA.CO - - Usai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa viral karena menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh senilai Rp116 triliun menggunakan dana negara, kini keluarga sang menteri justru diterpa isu mistis. Putra Purbaya, Yudo Sadewa, mengaku keluarganya tengah menghadapi teror santet yang disebut terjadi di rumah mereka. Dikutip Radar Solo (Jawa Pos Group), pengakuan mengejutkan itu disampaikan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @8a41121a, pada Senin (13/10/2025). "Keluarga kami diteror oleh santet di rumah," tulis Yudo dalam unggahan Instagram Story-nya. Yudo Tagaskan Hanya Percayalah pada Allah Meski mengaku diteror santet, Yudo Sadewa menegaskan bahwa ia dan keluarganya tidak mempercayai hal-hal berbau mistik. Ia justru mengajak keluarganya untuk berpikir rasional dan memperkuat keimanan. "Semakin Anda percaya, maka santet itu makin kuat. Jadi saya usahakan seluruh keluarga jangan percaya pada begituan. Percayalah kepada Allah, jangan percaya takhayul," tulis Yudo. Dalam unggahan berikutnya, Yudo menjelaskan bahwa menurutnya tidak ada hantu, santet, atau kesurupan yang benar-benar terjadi. Semua itu, kata dia, hanyalah manipulasi jin terhadap pikiran manusia agar takut selain kepada Allah. "Jangan berpikir dengan logika mistika, berpikirlah secara ilmiah," kata dia. Klarifikasi Soal Isu Kiriman Darah Isu tak kalah heboh muncul di media sosial, terutama TikTok, terkait kiriman darah segar yang dikaitkan dengan keluarga Yudo Menanggapi hal itu, ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Menurutnya, fenomena yang terjadi di rumahnya lebih masuk akal bila dijelaskan dengan teori Poltergeist, yaitu gejala benda bergerak atau berpindah tanpa sebab yang jelas. "Kejadian sebenarnya adalah Poltergeist, di mana barang suka hilang dan berpindah sendiri," jelasnya. Viral Pernyataan Menkeu soal Utang Whoosh Pernyataan Yudo Sadewa muncul bersamaan dengan meningkatnya sorotan terhadap ayahnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, yang menolak opsi penggunaan APBN untuk membayar utang proyek KCIC senilai Rp116 triliun. Dalam acara Media Gathering di Bogor pada Jumat (10/10/2025), Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab utang berada pada pihak swasta, khususnya perusahaan di bawah pengelolaan PT Danantara. "KCIC di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," ujar Purbaya. "Jangan kita lagi, karena kalau enggak ya semua kita lagi termasuk dividennya. Ini kan mau dipisahin antara swasta dan pemerintah." Menurut Purbaya, Danantara memperoleh dividen sekitar Rp80 triliun per tahun, yang seharusnya cukup untuk menutup beban keuangan proyek tanpa melibatkan negara. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah sedang mencari skema alternatif agar pembayaran utang KCIC dapat diselesaikan tanpa membebani APBN. "Sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar," ujar Prasetyo di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Minggu (12/10) malam. Sumber: jawapos
GELORA.CO - - Usai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa viral karena menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh senilai Rp116 triliun menggunakan dana negara, kini keluarga sang menteri justru diterpa isu mistis. Putra Purbaya, Yudo Sadewa, mengaku keluarganya tengah menghadapi teror santet yang disebut terjadi di rumah mereka. Dikutip Radar Solo (Jawa Pos Group), pengakuan mengejutkan itu disampaikan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @8a41121a, pada Senin (13/10/2025). "Keluarga kami diteror oleh santet di rumah," tulis Yudo dalam unggahan Instagram Story-nya. Yudo Tagaskan Hanya Percayalah pada Allah Meski mengaku diteror santet, Yudo Sadewa menegaskan bahwa ia dan keluarganya tidak mempercayai hal-hal berbau mistik. Ia justru mengajak keluarganya untuk berpikir rasional dan memperkuat keimanan. "Semakin Anda percaya, maka santet itu makin kuat. Jadi saya usahakan seluruh keluarga jangan percaya pada begituan. Percayalah kepada Allah, jangan percaya takhayul," tulis Yudo. Dalam unggahan berikutnya, Yudo menjelaskan bahwa menurutnya tidak ada hantu, santet, atau kesurupan yang benar-benar terjadi. Semua itu, kata dia, hanyalah manipulasi jin terhadap pikiran manusia agar takut selain kepada Allah. "Jangan berpikir dengan logika mistika, berpikirlah secara ilmiah," kata dia. Klarifikasi Soal Isu Kiriman Darah Isu tak kalah heboh muncul di media sosial, terutama TikTok, terkait kiriman darah segar yang dikaitkan dengan keluarga Yudo Menanggapi hal itu, ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Menurutnya, fenomena yang terjadi di rumahnya lebih masuk akal bila dijelaskan dengan teori Poltergeist, yaitu gejala benda bergerak atau berpindah tanpa sebab yang jelas. "Kejadian sebenarnya adalah Poltergeist, di mana barang suka hilang dan berpindah sendiri," jelasnya. Viral Pernyataan Menkeu soal Utang Whoosh Pernyataan Yudo Sadewa muncul bersamaan dengan meningkatnya sorotan terhadap ayahnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, yang menolak opsi penggunaan APBN untuk membayar utang proyek KCIC senilai Rp116 triliun. Dalam acara Media Gathering di Bogor pada Jumat (10/10/2025), Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab utang berada pada pihak swasta, khususnya perusahaan di bawah pengelolaan PT Danantara. "KCIC di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," ujar Purbaya. "Jangan kita lagi, karena kalau enggak ya semua kita lagi termasuk dividennya. Ini kan mau dipisahin antara swasta dan pemerintah." Menurut Purbaya, Danantara memperoleh dividen sekitar Rp80 triliun per tahun, yang seharusnya cukup untuk menutup beban keuangan proyek tanpa melibatkan negara. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah sedang mencari skema alternatif agar pembayaran utang KCIC dapat diselesaikan tanpa membebani APBN. "Sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar," ujar Prasetyo di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Minggu (12/10) malam. Sumber: jawapos