Rumah Eko Patrio Dijarah Massa, Koper hingga Guling Digondol

Rumah Eko Patrio Dijarah Massa, Koper hingga Guling Digondol

GELORA.CO - Tindakan persuasif personel TNI tak bisa membendung aksi sweeping massa ke rumah Anggota DPR Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio yang terletak di Jalan Karang Asem I, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Massa menerobos masuk ke dalam rumah meski sudah dibujuk. Pantauan RMOL di lokasi, awalnya sekitar 20-an personel TNI datang ke rumah Eko Patrio malam ini, Sabtu 30 Agustus 2025 sekira pukul 21.40 WIB. Mereka datang karena viral kabar kediaman politisi PAN itu bakal disweeping massa. Tak kurang 30 menit berselang, massa yang marah atas tingkah Eko Patrio yang merendahkan rakyat mulai berdatangan. Hingga berita ini dilaporkan pukul 23.00 WIB tak kurang 500 orang berkumpul di sana. Personel TNI terlihat berkomunikasi untuk menenangkan massa. Namun massa terus berdatangan dan situasi menjadi tidak terkendali. Massa menerobos masuk ke dalam rumah sambil meneriakaan kata-kata bernada puas. Beberapa di antara mereka masuk rumah sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Terlihat sebagian massa keluar membawa barang yang ada di dalam rumah Eko Patrio. Ada yang membawa bantal dan guling, ada juga yang membawa koper. Eko Patrio termasuk anggota DPR yang diprotes massa buntut aksi jogetnya saat Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD pada 15 Agustus 2025. Perilaku Eko dinilai tidak pantas, menunjukkan tidak punya empati para wakil rakyat di tengah kesulitan yang dihadapi masyarakat. Sadar video jogetnya viral, Eko malah mengunggah video parodi joget sound horeg di akun media sosial. Dalam video terlihat Eko bak Disk Jockey (DJ) lengkap dengan headphone dan audio mixer yang seperti tengah ia mainkan. Makin jadi sorotan saat suami Viona Rosalina itu meminta maaf. Eko berkelakar saat perayaan HUT ke-27 PAN, saat berada di atas panggung, trauma goyang. Nama anggota DPR lainnya yang jadi target protes massa adalah anggota Fraksi Nasdem DPR Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, serta satu anggota Fraksi PAN yang juga teman separtai Eko yakni Uya Kuya.rmol news logo article Sumber: rmol

Usai Bikin Video Permintaan Maaf, Rumah Uya Kuya Malah Ikut Digeruduk dan Dijarah Massa!

Usai Bikin Video Permintaan Maaf, Rumah Uya Kuya Malah Ikut Digeruduk dan Dijarah Massa!

GELORA.CO - Usai rumah Ahmad Sahroni dan Eko Patrio, kini rumah anggota DPR RI Uya Kuya menjadi sasaran penjarahan oleh massa. Dalam video yang beredar pada Sabtu (30/8/2025) malam WIB, ratusan warga menggeruduk rumah Uya Kuya di daerah Duren Sawit. Dalam video tersebut massa langsung menyerbu ke dalam rumah mewah milik artis yang juga anggota DPR RI tersebut. Hanya dalam hitungan singkat, massa sudah memadati di dalam rumah. Bahkan, sejumlah massa juga langsung menaiki tangga menuju lantai dua. Hal yang semakin memperkuat bahwa rumah tersebut milik Uya Kuya adalah ketika terlihat foto keluarga dari Uya Kuya, sang istri Astrid Kuya, dan kedua anaknya Cinta dan Nino. Massa yang beringas terlihat dalam video menjarah dan membawa keluar barang-barang seperti kursi, dispenser, televisi, sepeda, bahkan kucing piaraan Uya Kuya. Tak hanya itu, massa tak tanggung-tanggung juga merusak sejumlah fasilitas yang ada di dalam rumah tersebut. Sebelumnya, Uya Kuya dalam akun media sosial telah meminta maaf ke publik atas tindakannya joget-joget di gedung DPR RI usai diumumkan kenaikan tunjangan para anggota DPR dalam sidang tahunan MPR, beberapa waktu lalu. "Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," kata Uya Kuya dalam video diunggah di akun media sosial. Aksi joget sejumlah anggota DPR itu ternyata membuat tersinggung banyak orang, mengingat kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit. Di sisi lain, mereka justru mendapat kemewahan menjadi anggota DPR dengan tunjangan yang naik. Banyak orang menganggap, anggota DPR tidak lagi menyuarakan kegelisahan rakyat karena mereka hanya mementingkan kepentingan diri mereka sendiri. "Kami memahami apa yang terjadi ini mengakibatkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Terutama korban yang harus gugur akibat bentrokan yang terjadi," kata Uya Kuya. Gelombang kemarahan publik tampaknya belum reda. Setelah rumah Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dijarah siang tadi, kini giliran rumah anggota Komisi IX DPR sekaligus politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Surya Utama alias Uya Kuya, yang digeruduk massa pada Sabtu (30/8) malam. Penjarahan terjadi hanya beberapa jam setelah unggahan permintaan maaf Uya Kuya viral di media sosial. Dalam unggahan di akun Instagramnya, @king_uyakuya. Uya Kuya menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait aksinya berjoget di akhir Sidang Tahunan MPR beberapa hari lalu, yang menuai kecaman publik. “Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia… Saya berjanji akan lebih hati-hati lagi dalam bersikap dan bertindak,” kata Uya Kuya dalam video klarifikasinya. Namun, permintaan maaf tersebut tak mampu meredam kemarahan massa. Sekitar pukul 23.20 WIB, ratusan orang mendatangi rumah bercat putih milik Uya di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Dalam banyak video yang beredar, pagar rumah dijebol, kaca jendela dipecahkan, dan teriakan “masukin-masukin, bongkar-bongkar!” menggema di lokasi. Begitu pagar terbuka, massa langsung merangsek masuk hingga ke bagian teras, ruang tamu, dan lantai dua rumah. Barang-barang berharga dijarah tanpa sisa, sementara foto-foto keluarga Uya Kuya yang terpajang di ruang tamu ikut jadi sasaran amarah. Saat insiden berlangsung, Uya Kuya dan keluarganya sudah tidak berada di rumah. Minimnya pengamanan membuat massa bergerak bebas tanpa hambatan, mirip dengan apa yang terjadi di rumah Ahmad Sahroni beberapa jam sebelumnya. Sumber: suara

TikTok Tangguhkan Fitur Live di Indonesia Buntut Ricuh di Sejumlah Daerah

TikTok Tangguhkan Fitur Live di Indonesia Buntut Ricuh di Sejumlah Daerah

GELORA.CO - TikTok menangguhkan sementara fasilitas siaran langsung (Live) di Indonesia. Keputusan itu diambil menyusul ketegangan yang terjadi di Tanah Air dalam beberapa hari terakhir. "Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab, sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok Live selama beberapa hari ke depan di Indonesia," ujar Juru Bicara TikTok lewat keterangannya, Sabtu (30/8/2025). TikTok, kata ia, juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada. Kondisi di sejumlah daerah Indonesia memanas dalam beberapa hari terakhir. Insiden pembakaran kantor pemerintahan terjadi di sejumlah daerah. Di Jakarta, demonstran menggeruduk DPR RI, Polda Metrro Jaya hingga Markas Brimob di Kwitang. Rumah politikus Nasdem Sahroni ikut digeruduk dan dijarah massa. Ketegangan itu merupakan buntut kematian dari driver ojol Affan Kurniawan yang meninggal usai terlindas kendaraan Brimob. Affan menjadi korban saat pecahnya demonstrasi massa yang kecewa dengan ulah anggota DPR RI. Media sosial menjadi sarana tercepat dalam menyebaran infomasi ke publik. Tak jarang narasi yang disebarkan berlebihan membuat kondisi semakin panas. Sumber: republika