Tak Hanya Sahroni, Eko Patrio Diduga Ikut Kabur ke Luar Negeri: Kepergok Lagi Asyik Shopping di China

Tak Hanya Sahroni, Eko Patrio Diduga Ikut Kabur ke Luar Negeri: Kepergok Lagi Asyik Shopping di China

GELORA.CO - Di tengah gelombang demonstrasi besar yang terjadi di kompleks DPR/MPR Senayan pekan ini, sejumlah anggota DPR RI kembali menuai sorotan. Setelah Ahmad Sahroni dikabarkan meninggalkan Indonesia, kini giliran Eko Patrio juga disebut berada di luar negeri. Kabar itu bermula dari unggahan akun X @senjatanuklir yang menyebut Eko Patrio tengah berada di Tiongkok. Dalam unggahan tersebut, Eko dituding menggunakan uang rakyat untuk berbelanja barang palsu. “Our parliamentary member, Eko Patrio, is busy shopping FAKE GOODS in China with Indonesian taxpayer’s money,” tulis akun itu. Our parliamentary member, Eko Patrio, is busy shopping FAKE GOODS in China with Indonesian taxpayer's money. @barengwarga @wordfangs @BudiBukanIntel @sighyam https://t.co/FZeBoRMOTl pic.twitter.com/UaFyobkgD6 — Aurelia V (@senjatanuklir) August 29, 2025 Sebelumnya, Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, juga dilaporkan meninggalkan Tanah Air sejak Rabu (27/8). Politikus Partai NasDem itu disebut kabur ke Singapura di saat demonstrasi di depan DPR/MPR berlangsung ricuh. Kabar keberadaan Sahroni terungkap setelah beredar foto dirinya di sebuah bandara. Bendahara Umum DPP Partai NasDem itu tampak duduk santai di ruang tunggu, mengenakan earphone, sambil bermain ponsel. Di sampingnya terlihat koper merah. Unggahan akun X @senjatanuklir juga memperkuat informasi keberadaan Sahroni. “Sahroni udah nggak di Indo dari dua hari lalu. Singapura terakhir, nggak tahu kalau pindah lagi,” demikian isi percakapan yang dibagikan akun tersebut. Langkah Sahroni itu menuai kecaman publik. Banyak warganet menyebut sikapnya pengecut karena meninggalkan Indonesia saat rakyat menyampaikan aspirasi di jalanan. Kegeraman publik bahkan berujung pada ajakan untuk mendatangi rumah pribadi Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Harusnya demo di airport atau bakar aja rumahnya biar nggak bisa pulang,” tulis salah seorang warganet. “Bakar aja rumahnya di Priok sekalian biar nggak bisa pulang,” imbuh lainnya. Belum ada klarifikasi resmi dari Ahmad Sahroni maupun Eko Patrio terkait dugaan keberadaan mereka di luar negeri. Sumber: jawapos

Rumah Jokowi Dijaga Ketat Aparat TNI-Polri Buntut Unjuk Rasa di Sejumlah Wilayah di Solo

Rumah Jokowi Dijaga Ketat Aparat TNI-Polri Buntut Unjuk Rasa di Sejumlah Wilayah di Solo

GELORA.CO - Rumah Presiden Joko Widodo di Jalan Kutai Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo dijaga ketat aparat gabungan TNI-Polri pada Jumat (29/8). Penjagaan dilakukan menyusul pecahnya aksi demo di sejumlah titik di Solo. Aparat tampak bersiaga di sekitar kediaman pribadi Jokowi untuk mengantisipasi potensi kericuhan susulan. Kericuhan dalam aksi solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21) berujung dengan terbakarnya gedung DPRD Solo, Sabtu (30/8/2025) dini hari. Gedung DPRD Solo Hangus Dibakar Massa Informasi yang dihimpun, api yang melahap gedung wakil rakyat di Jalan Adi Sucipto No. 143A, Karangasem, Laweyan, Kota Surakarta, baru terkondisikan sekitar pukul 04.20 WIB. Hingga menjelang subuh, aparat kepolisian bersama TNI masih berjaga di sekitar lokasi. Aksi solidaritas yang awalnya berlangsung damai sempat diawali dengan sholat ghaib bersama driver ojek online dan anggota Brimob Batalyon C Pelopor di Manahan, Kecamatan Banjarsari, Jumat (29/8/2025) siang. Namun, situasi berubah memanas setelah massa mencoba mendobrak pintu depan sisi selatan markas Brimob Solo dan merusak pagar pembatas. "Awalnya biasa, terus setelah sholat Ashar ricuh. Tadi kami tidak bisa jualan. Ada orang makan, kena gas air mata, lari semua," ujar Heri, salah seorang pedagang. Menurut Heri, banyak pedagang memilih menutup warung karena kericuhan yang pecah setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Kericuhan kemudian meluas ke sepanjang Jalan Adi Sucipto. Massa membakar water barrier, merusak pembatas jalan, hingga mencabut rambu lalu lintas. Polisi terus menembakkan gas air mata untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Akibat peristiwa itu, sedikitnya 10 orang harus dilarikan ke rumah sakit. Situasi sempat mereda saat waktu Maghrib. Namun, kericuhan kembali pecah sekitar pukul 18.30 WIB di Bundaran Gladag. Massa melepaskan tembakan kembang api ke arah aparat, sementara polisi membalas dengan gas air mata. Fasilitas umum di sekitar Balai Kota Solo ikut rusak, pot tanaman hancur dan water barrier terbakar. Suara tembakan gas air mata terdengar hingga malam hari di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. "Khawatir kalau kejadian 98 terulang lagi. Sepertinya kalau pemerintahannya lebih tepat lagi menghadapi rakyatnya mungkin gak akan jadi seperti ini," kata Nida, pedagang di kawasan Balai Kota Solo. Kericuhan berlanjut hingga tengah malam. Massa kemudian bergerak ke gedung DPRD Kota Solo dan membakarnya hingga hangus.