
Amalan yang Dapat Menyelematkan dari Fitnah Dajjal, Simak di Sini!
Ada amalan yang dapat menyelamatkan kita dari fitnah Dajjal. Amalan ini penting diketahui dan diamalkan umat Islam. apa dan bagaimana amalannya? Berikut penjelasannya:
Ada amalan yang dapat menyelamatkan kita dari fitnah Dajjal. Amalan ini penting diketahui dan diamalkan umat Islam. apa dan bagaimana amalannya? Berikut penjelasannya:
Britney Spears menyebut Kevin Federline melakukan gaslighting dan menegaskan cintanya kepada kedua putra mereka, dalam buku memoar.
kehadiran warga negara asing (WNA) di jajaran pimpinan BUMN berpotensi menyingkirkan sejumlah eksekutif lokal.
Mensos Gus Ipul dorong Pemkab Bintan untuk segera bangun Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis bagi keluarga miskin, targetkan 100 titik baru.
Harga emas Antam tembus Rp2.734.000 per gram di situs resmi Sahabat Pegadaian, Jumat (17/10).
Realisasi investasi di Indonesia tumbuh 13,9% pada kuartal III-2025, didominasi subsektor logam, transportasi, dan pertambangan.
Trent Alexander-Arnold mengalami cedera hamstring saat melawan klub Ligue 1, Marseille, di fase grup kompetisi tersebut pada 16 September.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak sebelas warga adat Maba Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara divonis hukuman penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Soasio Tidore. Mereka dinyatakan bersalah karena dianggap menghalangi...
PKS Minta Kadernya Dibina Kemhan: Bisa Jadi Komcad #newsupdate #update #news #text
Lavani Navy dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia jadi dua tim yang tak terkalahkan di babak final four Livoli Divisi Utama 2025 putra dan putri.
Lavani Navy dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia jadi dua tim yang tak terkalahkan di babak final four Livoli Divisi Utama 2025 putra dan putri.
Lavani Navy dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia jadi dua tim yang tak terkalahkan di babak final four Livoli Divisi Utama 2025 putra dan putri.
Jumlah itu setara 30,6 persen dari total realisasi investasi di kuartal III 2025 sebesar Rp 491,4 triliun.
bali.jpnn.com , MATARAM - Kanwil Kemenkum NTB turut berpartisipasi dalam Diskusi Publik dan Evaluasi Implementasi Jaminan Fidusia yang digelar oleh Kanwil Kemenkum Sulawesi Tenggara melalui Zoom Meeting, Kamis (16/10).
Telkomsel kini menawarkan produk terbaru Apple termasuk iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max.
GELORA.CO - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali membuat kejutan. Dirinya curiga ada dana besar Pemerintah Pusat yang disimpan dalam bentuk deposito. Lantas siapa yang menikmati buganya? Seperti dilansir Kumparan.com, Purbaya mengkngkapkan kecurigaannya tentang hal ini. Berdasarkan catatannya, jumlah dana pemerintah yang didepositokan jumlahnya mencapai Rp 285,6 triliun per Agustus 2025 lalu. Saat ini akan dicoba ditelusuri sumber dan tujuannya. “Agak aneh nih, kalau saya mau kritik-kritik. Wah, pemerintah pusat banyak duitnya, ya. Coba itu Desember 2024 yang di simpanan berjangka ada Rp 204,2 triliun. Di 2023 Rp 204,1 triliun juga. Sekarang (Agustus 2025) yang di berjangka tuh ada Rp 285,6 triliun. Uang apa itu? Nanti kita akan investigasi,” ujar Purbaya seperti dilansir dari Kumparan, Jumat (17/10/2025). Selanjutnya atas temuan ini, Purbaya menyatakan akan melakukan investigasi. Sejauh ini dirinya sudah menanyakan ke jajarannya di Kemenkeu, tetapi belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Purbaya menduga, dana tersebut merupakan uang dari lembaga-lembaga di bawah kementerian atau entitas pemerintah lainnya. Kemudian uang itu disimpan dalam bentuk deposito untuk mendapatkan bunga. “Kita masih investigasi itu uang apa. Tapi, kalau saya tanya anak buah saya, mereka bilang nggak tau. Tapi, saya yakin mereka tahu. Itu kan naruh uang di deposito untuk dapat bunga, kan?” ucapnya. Menurut Purbaya, investigasi akan mencakup seluruh bentuk simpanan. Sehingga tidak hanya yang berbentuk deposito. Ada kecurigaan telah terjadi permainan bunga oleh pihak tertentu. Bank Komersial... Lebih jauh, Purbaya menyebut dana tersebut tersebar di berbagai bank komersial nasional. Sebenarnya uang apa itu masih akan ditelusuri. Di bank-bank itu ditulis sebagai uang milik pemerintah pusat. Purbaya juga menjelaskan, sistem perbankan seharusnya memiliki kode uang pemerintah. Sehingga identitas dana tersebut mestinya dapat dilacak. Termasuk adanya dana pemerintah yang tercatat di Bank Indonesia namun belum sepenuhnya jelas statusnya, juga akan diclearkan. “Ya, uang pemerintah, ada uang di BI itu sebetulnya masih nggak jelas,” kata Purbaya. Jumlah dana milik pemerintah yang disimpan dalam bentuk deposito, menurut Purbaya nilainya terlalu besar. Pihaknya khawatir kebijakan itu justru menimbulkan kerugian karena bunga simpanan lebih rendah dibandingkan bunga obligasi yang harus dibayar pemerintah. “Itu terlalu besar kalau ditaruh di deposito seperti itu. Kan saya ngutang (cek). Karena pasti return dari banknya kan lebih rendah dari bunga yang saya bayar untuk obligasi, kan? Pasti saya rugi kalau gitu. Saya cek betul,” tegasnya. Purbaya menegaskan, investigasi yang dilakukan pihaknya untuk memastikan ada atau tidak adanya praktik penyimpanan dana pemerintah yang tidak sesuai aturan atau merugikan keuangan negara. Sumber: murianews