Sudah Dilarang, Jokowi Ngotot Bangun Kereta Cepat

Sudah Dilarang, Jokowi Ngotot Bangun Kereta Cepat

GELORA.CO -Utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh yang mencapai Rp116 triliun sudah diprediksi jauh-jauh hari. Menanggapi hal ini, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengaku sudah memperingatkan langsung kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 2016 silam, namun tidak ditanggapi. Tak cuma dirinya, kata Agus, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga telah memberikan peringatan keras kepada Jokowi sejak awal proyek Whoosh. "Ya Pak Jokowi nggak mau tahu, nggak mau dengar saya dan Pak Jonan," kata Agus dikutip dari tayangan kanal YouTube "Dialog NTV Prime", Rabu 15 Oktober 2025. "Ketika itu saya dan Pak Jonan sudah mengingatkan kalau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini tidak visible," sambungnya. Namun sayangnya, kata Agus, Jokowi menolak masukan tersebut. Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu tetap melanjutkan proyek ambisius tersebut. "Saya tanya, ini sebenarnya ide siapa pak, ini ide saya," kata Agus menirukan jawaban Jokowi saat itu. Sebagai informasi, skema pembiayaan proyek Whoosh adalah mayoritas berasal dari utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga setiap tahunnya yang harus dibayarkan sebesar 2 persen. Adapun total investasi pembangunan Whoosh sebesar 7,27 miliar dolar AS atau Rp120,38 triliun. Sumber: RMOL

Whoosh Ancam Masa Depan Kedaulatan Bangsa

Whoosh Ancam Masa Depan Kedaulatan Bangsa

GELORA.CO -Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merespons keputusan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang ngotot tidak ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dipakai untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. "Whoosh mengancam masa depan kedaulatan bangsa. Utang Whoosh sangat besar dan sangat aneh, merupakan B to B tapi sekarang utangnya bertambah terus," kata Mahfud dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Rabu 15 Oktober 2025. Menurut Mahfud, utang Whoosh terus menggunung. Setiap tahun untuk membayar bunga utang sudah tembus Rp2 triliun per tahun. "Sementara penjualan tiket maksimal Rp1,5 triliun per tahun," kata Mahfud. Mahfud mengatakan, dengan realitas tersebut maka negara dipaksa untuk menomboki terus. "Kalau normal, pelunasan utang bisa 70-80 tahun," kata Mahfud. Sebagai informasi, Whoosh alias Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan nilai total investasi 7,2 miliar dolar AS atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS). Dari total biaya investasi itu 7,2 miliar dolar AS itu, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank. Sementara sisanya berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen Sumber: RMOL