Rakyat Terbuai Mitos Jokowi Orang Baik

Rakyat Terbuai Mitos Jokowi Orang Baik

GELORA.CO -Di tengah ramainya seruan proses hukum terhadap mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi atas sederet kasus dugaan korupsi dan isu keaslian ijazah alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), video lawas penulis dan novelis, Okky Madasari yang mengkritisi ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka itu kembali viral. Salah satunya diunggah akun Facebook Bakin Update.Com yang dilihat Selasa 14 Oktober 2025. Okky mengatakan, selama ini rakyat Indonesia terbuai dengan mitos Jokowi orang baik. Citra tersebut sudah difabrikasi sejak Jokowi menjabat Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden. "Citra baik tersebut sengaja dibangun oleh Jokowi jauh sebelum menjabat sebagai presiden," kata Okky. Okky menilai, seharusnya apabila Jokowi merupakan orang baik, dia akan tidak melanggar aturan dan etika sebagai pemimpin. Oleh sebab itu, Jokowi sebagai orang baik hanyalah mitos. "Lebih-lebih, kalau kita bicara orang baik ukuran kebaikan seorang pemimpin itu menurut saya, patuhi UU dan hukum. Kan ada etika-etika pemimpin Tapi ini semua sudah dilanggar oleh Pak Jokowi, jadi ada satu mitos yang sudah gugur yaitu mitos orang baik," kata Okky. Berikutnya Okky menyoroti mitos soal setiap orang punya kesempatan yang sama. Dia mengungkapkan, hal itu jadi mitos terbesar di era demokrasi. Sebab kenyataannya, tak semua orang punya keistimewaan untuk menjadi figur penting seperti pejabat maupun pemimpin. "Kalau ada yang mengatakan bahwa maju saja jadi capres, tapi apakah bisa? Kan mekanismenya tidak seperti itu atau misalnya saya nyalon saja jadi wali kota, apakah bisa?" kata Okky Sumber: RMOL

Proyek Puluhan Miliar Bobby Nasution Gagal Atasi Banjir

Proyek Puluhan Miliar Bobby Nasution Gagal Atasi Banjir

GELORA.CO -Banjir kembali melanda Kota Medan. Data dari pihak BPBD Kota Medan menyebutkan banjir melanda tujuh kecamatan dan 17 kelurahan yang membuat 3.181 unit rumah terendam dengan korban mencapai 3.599 kepala keluarga terdiri dari 10.391 jiwa. Banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu 11 Oktober 2025 tersebut menuai berbagai sorotan. Salah satunya yakni terkait dengan proyek pembangunan kolam retensi yang menjadi salah satu kebijakan Pemko Medan di masa kepemimpinan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan. Salah satu titik pembangunan kolam retensi yakni di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) di Jalan Dr Mansyur, Medan. Klaim Pemko Medan, kolam retensi berbiaya Rp20 miliar yang dibangun dengan bekerjasama dengan USU tersebut akan mampu menampung air sebesar 10 ribu meter kubik dengan ketinggian drainase mencapai 1,3 meter. Faktanya, banjir yang kembali melanda Kota Medan membuat kalangan pengamat lingkungan menilai pembangunan kolam retensi tersebut sebagai proyek gagal. “Kolam retensi itu tidak bisa menangani banjir di Medan,” kata pengamat lingkungan Jaya Arjuna dikutip dari RMOLSumut, Selasa 14 Oktober 2025. Menurut Jaya, Pemerintah Kota Medan saat ini harus lebih peka dalam mengambil langkah untuk mengatasi banjir. Ia melanjutkan, wacana pembangunan kolam retensi baru pada beberapa titik bukan solusi mengatasi banjir. “Sekarang di Medan ada 1.300 lebih titik banjir. Satu titik saja tidak bisa diatasi dengan kolam resensi, bagaimana mungkin mau diselesaikan dengan cara yang sama?" kata Jaya. Sumber: RMOL

Dokter Tifa: Gibran Layak Dimakzulkan

Dokter Tifa: Gibran Layak Dimakzulkan

GELORA.CO -Penggugat ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa menilai Wapres Gibran Rakabuming Raka sangat layak dimakzulkan jika terbukti ijazah miliknya palsu. Demikian penegasan Dokter Tifa di KPU DKI Jakarta usai menerima salinan ijazah Jokowi, Senin 13 Oktober 2025. "Gibran apakah dengan surat keterangan itu tidak eligible untuk maju ke wapres karena ia tidak punya ijazah SMA," kata Dokter Tifa. Ia menegaskan, Insearch Language Centre Sydney bukan sebuah institusi pendidikan yang bisa mewakili tentang SMA Gibran. "Jadi Gibran ini statusnya bagi kami impeachable, layak untuk dimakzulkan," kata Dokter Tifa. Kehadiran Dokter Tifa di KPU DKI turut ditemani pakar telematika Roy Suryo, pakar hukum tata negara Refly Harun, dan pengamat kebijakan publik Bonatua Silalahi. Dengan kehadiran Bonatua di KPU DKI, artinya ia kini memiliki dua salinan ijazah Jokowi. Karena sebelumnya sudah menerima salinan pertama melalui KPU RI Sumber: RMOL

Berdampak PHK Massal, Asphija Tegas Tolak Raperda KTR

Berdampak PHK Massal, Asphija Tegas Tolak Raperda KTR

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) tegas menolak rancangan Peraturan Daerah (Perda) Khusus Jakarta tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang masih dibahas DPRD DKI Jakarta.Humas Asphija, Ghea Hermansyah mengatakan, dalam pembahasan Raperda KTR seharusnya dilakukan dengan partisipatif dan mendengarkan masukan dari kelompok sosial lainnya. Di antaranya industri hiburan, restoran, kafe, dan live music.Jika adanya pelarangan tersebut akan berdampak berkurangnya pengunjung di tempat kami beker.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/nusantara/read/2025/10/14/683100/berdampak-phk-massal-asphija-tegas-tolak-raperda-ktr