GELORA.CO - Habib Rizieq Shihab menyesalkan adanya dugaan laporan tidak sesuai fakta yang disampaikan para menteri kepada Presiden Prabowo Subianto, terkait kondisi penanganan bencana di Sumatera. Habib Rizieq menilai, persoalan utama bukan semata soal penetapan status bencana nasional, melainkan kejujuran pemerintah dalam menyampaikan kondisi di lapangan. Menurut Habib Rizieq, tidak ditetapkannya status bencana nasional sebenarnya tidak menjadi masalah selama pemerintah benar-benar mampu bekerja secara nyata. “Nggak apa-apa, nggak jadi bencana nasional nggak apa-apa, kalau betul-betul pemerintah kita sanggup, mampu, dan bener kerja ke bawah. Betul! Silakan!” kata Habib Rizieq dalam ceramahnya, dikutip Jumat (26/12). Namun, ia menyoroti keras praktik laporan orang dekat Presiden hanya menampilkan sisi baik dan menutupi persoalan sebenarnya. “Tapi kalau cuman lapor yang enak-enak saja sama Presiden, bahkan Presiden dibohongi, saudara,” tuturnya. Ia mencontohkan laporan soal kondisi listrik yang dinyatakan sudah pulih, padahal faktanya belum sepenuhnya menyala. “Apa cerita saja, 'Pak, listrik sudah nyala', ternyata belum nyala,” ucapnya. Habib Rizieq juga menyinggung laporan terkait penanganan korban meninggal dunia yang disebut sudah selesai. “Nanti lapor lagi, 'Pak Presiden, semua mayat sudah diurus, sudah dikubur, nggak ada mayat lagi'. Presiden percaya, 'Oh kalau gitu sudah selesai, selesai, tidak usah ada bencana nasional',” bebernya. Padahal, kata Habib Rizieq, kondisi di lapangan masih jauh dari kata tuntas. “Sementara masih banyak mayat yang belum ditemukan sampai saat ini, saudara,” tegasnya di hadapan jamaah. Ia mengungkapkan informasi mengenai masih adanya desa-desa yang tertimbun material bencana. “Yang tertimbun, tadi Habib Hanif cerita di atas mimbar, ada tiga desa. Tiga desa tuh berapa orang, saudara? Berapa KK?” ungkapnya. Lebih lanjut, Habib Rizieq kembali menegaskan bahwa penetapan bencana nasional bukanlah sesuatu yang perlu ditutupi. Ia menegaskan, pemerintah seharusnya tidak malu menerima bantuan asing Jadi sekali lagi saudara, bencana nasional nggak usah malu. Ngucapin bencana nasional malu, jangan. Kalau ngutang boleh malu. Betul? (Betul!) Ngutang triliun-triliunan nggak malu, nerima bantuan malu," pungkasnya. Sumber: jawapos
Jaksa Korea Selatan menuntut hukuman 10 tahun penjara untuk mantan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol. Tuntutan itu terkait kasus darurat militer tahun lalu.
Jaksa Agung ST Burhanuddin melakukan mutasi 68 pejabat, termasuk 43 Kepala Kejaksaan Negeri. Langkah ini untuk penguatan kelembagaan dan penegakan hukum.
Maarten Paes dengan tegas menolak rumor yang menghubungkannya dengan Persib Bandung dan menegaskan kesetiaannya kepada FC Dallas.
Maarten Paes dengan tegas menolak rumor yang menghubungkannya dengan Persib Bandung dan menegaskan kesetiaannya kepada FC Dallas.
Pertamina Internasional EP (PIEP) berhasil melaksanakan pengapalan perdana 1 juta barel minyak mentah dari Port Arzew, Oran, Aljazair, menuju Indonesia pada 24 Desember 2025.
Agak Laen 2 hanya kurang 1.015.342 juta penonton untuk menyalip film Indonesia terlaris sepanjang masa, yakni Jumbo.
Agak Laen 2 hanya kurang 1.015.342 juta penonton untuk menyalip film Indonesia terlaris sepanjang masa, yakni Jumbo.
Atlet tenis Indonesia Justin Barki menyumbangkan seluruh bonus medali emas SEA Games 2025 Thailand senilai Rp 1 miliar untuk korban banjir Sumatera Utara.
Banjir bandang menyapu lebih dari 3.700 desa di Sumatra. Ratusan ribu rumah luluh lantak. Menyeret 100 lebih entitas usaha, diperiksa. Saksikan #RealitasMetroTV “Mengusut Dalang Banjir Bandang" Sabtu 27 Desember 2025 pukul 19.30 WIB di #MetroTV #RealitasMetroTV
JPNN.com - JAKARTA - Maarten Paes membantah rumor kepergiannya dari klub Amerika Serikat FC Dallas pada bursa transfer musim ini.
Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dituntut 10 tahun penjara terkait kasus darurat militer yang memicu gejolak nasional akhir 2024. Vonis dijadwalkan bulan depan, sementara Yoon masih menghadapi sejumlah persidangan lain dengan ancaman hukuman berat. >>
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan selebgram Ayu Aulia tidak memiliki penugasan apa pun sebagai tim kreatif, baik secara struktural maupun nonstruktural, pada kementerian tersebut. Pernyataan itu disampaikan...
Telkom Indonesia konsisten melaksanakan praktik ESG melalui prinsip good governance. Komitmen ini mengantar Telkom pada penghargaan kumparan Awards Impact Makers 2025.