Tanggung Jawab Presiden Prabowo Harus Dimaknai KPK untuk Serius Usut Whoosh

Tanggung Jawab Presiden Prabowo Harus Dimaknai KPK untuk Serius Usut Whoosh

GELORA.CO -Komitmen Presiden Prabowo Subianto yang akan bertanggung jawab terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh harus dimaknai sebagai sinyal pengusutan dugaan tindak pidana korupsi yang sudah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus terus dilakukan. Begitu yang disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 alias Siaga 98, Hasanuddin, merespons pernyataan Presiden Prabowo yang mengaku siap tanggung jawab terhadap utang Whoosh. "Tanggung jawab dimaksud adalah mendorong entitas terkait BUMN dan regulator dan investasi BP BUMN beserta BPI Danantara menyelesaikan kewajibannya dengan tetap menghormati kontrak kerja sama bilateral ini dengan tujuan kepastian investasi dan penghormatan terhadapnya harus tetap dijaga," kata Hasanuddin kepada RMOL, Senin, 10 November 2025. Selain itu kata Hasanuddin, pernyataan Presiden Prabowo tersebut juga menjadi sinyal kepada KPK untuk tetap melanjutkan proses hukum yang saat ini sudah dalam tahap penyelidikan sejak awal 2025. "Presiden Prabowo akan bertanggung jawab terkait whoosh harus dimaknai penyelidikan tetap terus berjalan," terang Hasanuddin. Sebab kata Hasanuddin, investasi yang profesional dan sehat harus tanpa Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal itu akan membangun kepercayaan dunia internasional bahwa investasi di Indonesia bersih KKN. "Hal ini penting, sebab harus dibedakan kontrak kerja sama di satu sisi, dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di sisi lain yang terbuka untuk dievaluasi atau diselidiki," tutur Hasanuddin. Hasanuddin menerangkan, penghormatan terhadap kontrak kerja sama bukan bermaksud melindungi atau menjadi tameng proyek tersebut tidak bisa diusut atau ditindak dalam hal ada suap, mark up atau penerimaan komitmen fee penyelenggara negara berkenaan adanya kerja sama tersebut. "Siaga 98 mendukung pernyataan Prabowo tersebut dan sekaligus mendukung langkah KPK dalam penyelidikannya. Sebab dalam beberapa kesempatan hal ini sejalan dengan sikap Presiden Prabowo bahwa semua bentuk korupsi di Indonesia harus diberantas dan diakhiri demi masa depan bangsa dan negara," pungkas Hasanuddin Sumber: RMOL

China Pernah Jamin Kereta Cepat Whoosh Bakal Cetak Untung Setelah 5 Tahun

China Pernah Jamin Kereta Cepat Whoosh Bakal Cetak Untung Setelah 5 Tahun

GELORA.CO -- Pemerintah China sempat menyebutkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat menghasilkan keuntungan setelah operasional lima tahun. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China pada 2015. Kala itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja menerima kunjungan Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi China Xu Shaoshi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/8/2015) siang. Dikutip dari pemberitaan Sekretariat Kabinet, Menko Perekonomian saat itu, Sofyan Djalil yang mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, dalam pertemuan itu delegasi Pemerintah China yang dipimpin Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Xu Shaoshi melaporkan hasil studi kelayakan perusahaan China terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. “Pemerintah telah menerima hasil studi itu dan akan mempelajari serta memutuskannya dalam waktu secepatnya,” kata Sofyan kepada wartawan dalam konperensi pers bersama Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Xu Shaoshi, seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi. Xu Shaoshi mengatakan, sebagai utusan Presiden China, ia bertemu Presiden Jokowi untuk menyerahkan hasil studi kelayakan sesuai yang dijanjikan. “Saya sudah bertemu dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri BUMN, Menko Perekonomian, besok saya akan bertemu Wapres dan pejabat lainnya,” kata Xu Shaoshi. Menurut Xu Shaoshi, dalam delapan bulan terakhir, dua pemimpin negara, yaitu Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping sudah melakukan tiga kali pertemuan untuk meningkatkan kerja sama.  Pertemuan ini menghasilkan beberapa rencana kerja sama, salah satunya adalah proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang ditandatangani nota kesepahamannya pada Maret 2015. “Pada April dan Juni 2015 disepakati kerangka kerja dan pada hari ini diserahkan hasil studi kelayakan kepada Presiden Jokowi,” papar Shaoshi. Mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung, dia menyampaikan, akan menempuh jalur sejauh sekitar 150 km mulai dari Halim ke Bandung, dan terhubung ke Gambir dengan jaringan yang sudah ada. Sementara jumlah stasiun yang dilalui ada 8 (delapan), dengan kecepatan kereta nantinya sekitar 300 km per jam. Shaoshi menegaskan, harga yang ditawarkan Pemerintah China merupakan  harga yang lebih kompetitif dengan proposal yang lebih baik.  “Kami jamin bisa rampung dalam tiga tahun, groundbreaking akhir Agustus 2015 dan selesai 2018 akhir,” katanya. Adapun untuk pengelolaannya, Shaoshi mengemukakan, pihaknya menawarkan untuk membentuk perusahaan bersama (joint venture) BUMN Indonesia-China untuk mengelola kereta cepat itu dengan Indonesia memegang 60 persen dan sisanya China. “Kami ingin serius berbagi dengan Indonesia dalam mewujudkan kereta cepat di Indonesia,” kata Shaoshi. Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi China itu pun meyakini, dalam lima tahun ke depan pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung sudah bisa memberikan keuntungan. Penyelesaian Utang Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan permasalahan terkait utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh akan dibahas secara teknis antarkementerian bersama Danantara Indonesia. “Kita sedang bahas, nanti tentu dibicarakan secara teknis antarkementerian dan juga dengan solusi dengan Danantara,” ujar Airlangga dalam wawancara cegat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Ia meyakini Danantara Indonesia memiliki banyak alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan utang proyek Whoosh tersebut. “Kalau korporasi kan banyak cara,” ujarnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran menterinya untuk mencari skema terbaik dalam penyelesaian utang KCIC, termasuk menghitung secara rinci nilai kewajiban dan opsi penyelesaian yang dapat ditempuh pemerintah. “Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Sementara itu, Danantara Indonesia menyebut telah menyiapkan dua skema untuk menyelesaikan utang proyek KCIC, yakni melalui pengambilalihan infrastruktur dan penambahan penyertaan modal (equity). “Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” kata COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria. Dony menilai proyek KCIC telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat karena memangkas waktu tempuh perjalanan. Saat ini, jumlah penumpang KCIC terus meningkat dan telah mencapai sekitar 30 ribu penumpang per hari. “Tapi dari satu sisi, kita juga memperhatikan keberlanjutan daripada KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian daripada KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik,” ujarnya. Sumber: republika

Tampang 2 Maling Motor Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Jaktim

Tampang 2 Maling Motor Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Jaktim

GELORA.CO - Polisi telah menangkap R dan PS, komplotan pelaku penembakan yang menewaskan seorang hansip di Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Begini penampakan kedua pelaku yang juga maling sepeda motor ini usai ditangkap. Berdasarkan foto yang diterima, terlihat keduanya sudah berada di ruang Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan kondisi tangan diikat kabel ties. Tampak keduanya hanya bisa tertunduk lesu. “Dalam kurun waktu 24 jam, dua orang pelaku penembakan di Cakung ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Senin (10/11/2025). Budi menerangkan, pelaku R ditangkap lebih dulu saat hendak kabur ke wilayah Lampung. Setelah menangkap R, polisi kemudian meringkus PS. “Saat ini dua orang pelaku menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik Krimum Polda Metro Jaya,” ujar dia. Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi di Kampung Baru, Jalan Pelajar, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2025). Satu orang tewas dalam peristiwa tersebut. Kapolsek Cakung, Kompol Widodo Saputro menjelaskan, korban tewas adalah petugas keamanan atau hansip berinisial AS. Korban tertembak komplotan maling motor saat sedang melakukan ronda malam. "Korban pada saat itu sedang memonitor CCTV, melihat ada dua orang dicurigai sedang mencongkel motor," ujar Widodo. Korban dan kedua rekannya langsung menuju lokasi dengan sepeda motor. Setelahnya, korban langsung menabrakan motor yang dikendarainya ke pelaku. ‎"Sempat ada duel antara korban dan pelaku. Saat itu, terjadi suara ledakan sebanyak dua kali," kata Widodo Sumber: inews