Ketua Bawaslu Anggap Tuduhan Keji soal Command Center Bermasalah

Ketua Bawaslu Anggap Tuduhan Keji soal Command Center Bermasalah

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan pengadaan command center yang dianggap bermasalah merupakan suatu tudingan keterlaluan.Ia menyatakan laporan dugaan korupsi terhadap dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sesuai dengan fakta yang telah terkonfirmasi dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).Saya kira itu tidak benar sama sekali dan tuduhan ini yang keji lah, ujar Bagja saat ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menten.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/politik/read/2025/11/13/686590/ketua-bawaslu-anggap-tuduhan-keji-soal-command-center-bermasalah

Sosok Dumatno di Balik Foto Ijazah Jokowi Diungkap Roy Suryo: Sepupu Jokowi yang Jabat Komisaris

Sosok Dumatno di Balik Foto Ijazah Jokowi Diungkap Roy Suryo: Sepupu Jokowi yang Jabat Komisaris

GELORA.CO - Eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, melontarkan pernyataan mengejutkan terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut bahwa sosok pria di dalam foto ijazah Jokowi bukan lah sang presiden. Wajah dari foto tersebut ialah Dumatno Budi Utomo. "Orang di foto itu namanya Dumatno Budi Utomo bukan Joko Widodo," katanya seperti dikutip dari YouTube Rakyat Bersuara yang tayang pada Rabu (12/11/2025). Roy melanjutkan ciri-ciri fisik di foto ijazah itu berbeda dengan wajah Jokowi yang selama ini dikenal publik. "Bibirnya bukan bibir Jokowi, lehernya bukan leher Jokowi. Itu Dumatno," katanya. Dumatno juga disebut sebagai sepupu presiden Jokowi. "Dumatno adalah sepupunya Joko Widodo, dia pemilik sarana bulu tangkis di Solo kemudian Komisaris di PT Toba. Ya, tahu lah Toba itu miliknya siapa," katanya. Lebih lanjut, Roy menilai profil Dumatno cocok dengan rentang usia saat ijazah itu dibuat. "Dumatno lahir tahun bulan Juli tahun 1977 maka dia profilnya cocok banget sebagai mahasiswa seperti ini. Ijazah itu dibuat kira-kira pada tahun 2010-2012," katanya. Yakini bukan Jokowi Sementara itu, salah satu tersangka kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Rustam Effendi, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait ijazah Jokowi yang dinilainya palsu. Ia menyebut bahwa foto yang tercantum dalam ijazah Jokowi bukan lah wajah sang presiden. Foto pria di ijazah itu milik seseorang bernama Dumatno Budi Utomo. Rustam mengklaim mendapatkan informasi tersebut dari keponakannya yang menerima foto anak Dumatno dan menunjukkan kemiripan dengan foto di ijazah yang dipersoalkan publik. "Jadi hasil dari analisis Mas Roy, dokter Tifa dan Bang Rismon, agak unik buat saya, justru dengan mentersangkakan saya nih, saya malah berterima kasih. Artinya Jokowi akan dihadirkan di pengadilan, rakyat akan melihat, Jokowi akan dipertanyakan dengan foto yang ada di situ (ijazah)," katanya seperti dikutip dari YouTube Rakyat Bersuara yang tayang pada Selasa (12/11/2025). Rustam menceritakan bahwa keponakannya berteman dengan anak Dumatno. Ia lalu diberikan foto mendapatkan foto temannya itu. "'Om-om, saya kirim foto ini om. Ini om, teman saya anaknya Dumatno. Kalau dia mengakui foto yang di ijazah Jokowi itu foto bapaknya'. Anaknya saya kurang tahu namanya. Dia mengatakan kalau foto yang di ijazah Jokowi itu adalah foto bapaknya. Anaknya itu cerita ke keponakan saya," kata Rustam. Rustam meminta agar anak Dumatno dan keponakannya dihadirkan di pengadilan agar publik bisa melihat langsung kebenaran dari pernyataannya itu. "Nanti kita panggil aja anaknya Dumatno, panggil keponakan saya nanti di pengadilan supaya clear hari ini supaya tidak ada bohong di antara kita," pungkasnya.

Balita Sudah Hilang 3 Tahun Diduga Diculik di Muaro Bungo Jambi, tapi Polisi Baru Buat Tim Khusus Hari Ini

Balita Sudah Hilang 3 Tahun Diduga Diculik di Muaro Bungo Jambi, tapi Polisi Baru Buat Tim Khusus Hari Ini

GELORA.CO - Nasib malang menimpa sebuah keluarga kecil di Dusun Danau Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Sepasang suami istri, Azwani dan Firda Muslimah, masih menunggu ditemukannya sang anak yang sudah hilang sejak tahun 2022 lalu, yakni Muhammad Kenzie Alfarizi. Menurut pengakuan Firda, Kenzie hilang pada 1 September 2022 lalu pada pukul 09.00 WIB di depan rumahnya. Adapun pada momen tersebut, Firda tengah berjualan, sementara sang anak sedang bermain. Hal ini disampaikan oleh Firda saat menjadi narasumber di siniar atau podcast Denny Sumargo pada 14 Oktober 2024 lalu. “Karena kan anaknya memang suka main jauh, kadang ke SD, saya kira main ke SD, karena biasanya ke SD terus pulang lagi, rumah saya tu kan didekat SD itu,” sebut Firda. “Kejadian itu terjadi begitu cepat bang, saya cari-cari udah nggak ketemu,” sambungnya, dikutip dari Tribun Jambi pada Rabu (12/11/2025). Baca juga:  Ayah Bilqis Cerita Perubahan Sikap Putrinya, Psikolog Ajak Main Boneka dan Menggambar Saat melakukan pencarian, Firda dan Azwani dibantu oleh warga sekitar. Selain itu, Azwani turut mencari Kenzie di sebuah kolam dekat rumah lantar khawatir sang anak tenggelam. Namun, upaya Azwani pun berujung nihil. Warga Lihat Kenzie Dibonceng Seorang Perempuan Pada saat pencarian masih dilakukan, Firda memperoleh informasi dari seorang warga yang mengaku melihat Kenzie berboncengan dengan seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor. Warga itu sempat berpikir bahwa perempuan yang membawa Kenzie adalah anggota keluarga Firdan atau Azwani sehingga tidak mencoba mencegahnya. “Kadang manusia lebih kejam daripada iblis, saya mikir anak saya diapa-apain saat itu,” kata Firda. “Katanya ibu yang membawa Kenzie itu ciri-cirinya memakai baju tidur, dan pakai motor Scoopy warna krem," sambungnya. Sudah Lapor Polisi, Tak Ada Hasil Setelah anaknya hilang, Azwani mengaku sudah melaporkannya kepada Polres Bungo. Namun, hingga dua tahun sejak laporan dibuat, tidak ada perkembangan yang terlihat. “Tapi sampai saat ini tidak ada hasil,” kata Azwani. Firda lantas menjelaskan ciri-ciri Kenzie yang memiliki uyeng-uyeng di kepala, dagu belah, serta memiliki kepala yang sedikit lebih tipis di sebelah kanan. Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono pun meminta waktu dalam penyelidikan kasus hilangnya Kenzie yang diduga diculik. Pasalnya, kasus tersebut masuk kategori kasus lama. "Karena ini LP (laporan polisi) lama, harus kita bedah secara detail," ujarnya saat itu. Penemuan Bilqis Tumbuhkan Harapan Baru Setahun berselang setelah hadir di podcast Denny Sumargo, penemuan bocah berusia empat tahun, Bilqis, yang diculik di Makassar dan ditemukan di Jambi, menumbuhkan harapan baru bagi Firda. Dia berharap hal serupa turut dialami olehnya. "Kan lagi viral penculikan Bilqis, Pak. Dan lokasi ditemukannya juga di Merangin, tidak jauh dari tempat kami. Semoga juga bisa dicari anak kami," kata Firda pada Rabu (12/11/2025), dikutip dari Kompas.com. Firda mengaku sudah tidak mengetahui cara lain agar bisa menemukan sang anak yang kini sudah tiga tahun tak diketahui keberadaannya. Dia berharap agar media dan publik membantu pencarian Kenzie dengan cara memviralkannya. "Pak media, tolong bantu diviralkan. Sekarang kalau tidak viral, kan tidak terungkap," ucapnya. Polisi Baru Bentuk Tim Khusus Hari Ini Meski Kenzie sudah hilang sejak tiga tahun lalu, polisi justru baru membuat tim khusus untuk mencari Kenzie pada hari ini. Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono. Dia mengatakan tim khusus itu melibatkan empat kesatuan yakni Polres Bungo, Polres Tebo, Polres Sarolangun, dan Polers merangin. "Kami hari ini membentuk tim khusus gabungan dengan melibatkan Polres Meranging, Sarolangun, dan Tebo, dan (pencarian -red) dimulai hari ini," jelasnya.

Viral Warga di Belakang UNS Solo Digegerkan Suara Pria Menangis Jelang Subuh

Viral Warga di Belakang UNS Solo Digegerkan Suara Pria Menangis Jelang Subuh

GELORA.CO - Warga yang tinggal di belakang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah mendadak geger. Penyebabnya, mereka mendengar suara tangisan seorang pria yang suaranya terdengar jelas melalui pengeras suara dari Masjid Nurul Amal di kawasan Jebres Tengah, Solo, Jawa Tengah. Dikonfirmasi soal hal tersebut, Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudin membenarkan peristiwa aneh tersebut. Kata dia suara tangisan tersebut berasal dari aktivitas pengajian malam. "Sudah terkonfirmasi itu dari suara toa masjid," ujar Samsu, Rabu(12/11/2025). Menurutnya, kejadian itu terjadi karena salah satu jemaah yang sedang mengaji terbawa suasana hingga menangis. Takmir masjid pun langsung bertindak cepat setelah menyadari pengeras suara masih aktif. “Takmir masjid hari itu sudah langsung menghentikan. Orang yang menangis itu memang sudah biasa mengaji jam 03.30 WIB menjelang adzan shubuh, tapi waktu itu kok kebablasan terbawa suasana hati sampai menangis dan tetap pakai mic,” terang Samsu. Sosok di balik tangisan itu diketahui bernama Beni, seorang tukang tambal ban di kawasan Taman Cerdas Soekarno-Hatta, samping kantor BPN. “Namanya Pak Beni, kerjanya tambal ban di belakang gapura Taman Cerdas Soekarno Hatta, samping kantor BPN,” pungkasnya. Diketahui warga di belakang kampus UNS Solo mendengar suara orang menangis pada Rabu(12/11/2025) dinihari. Bahkan peristiwa suara pria menangis tersebut juga sempat viral di media sosial saat diunggah oleh salah satu warga melalui akun Instagram @Surakartakita. "Warga gerbang belakang UNS curhat jam 1 pagi tidak bisa tidur ada orang nangis pakai TOA," tulis dalam keterangan video unggahan. Dalam keterangan unggahan juga menyebut bahwa suara pria menangis tersebut bersumber dari dari salah satu masjid di sekitar lokasi.

Kepala SRMA 40 Ambon Bantah Ada Penyetrikaan: Kami Didik Humanis!

Kepala SRMA 40 Ambon Bantah Ada Penyetrikaan: Kami Didik Humanis!

Kabar tentang adanya penyetrikaan terhadap siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 40 Ambon dipastikan tidak benar.Kepala SRMA 40 Ambon, Afia Fransina Joris, menegaskan bahwa tidak ada kekerasan fisik dalam bentuk apa pun di sekolahnya, termasuk tindakan penyetrikaan.Tidak ada penyetrikaan di sekolah kami. Kami sangat menolak kekerasan dalam bentuk apa pun. Sekolah Rakyat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan yang humanis, tegas Afia dalam keterangan yang diterima redaks.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/nusantara/read/2025/11/13/686589/kepala-srma-40-ambon-bantah-ada-penyetrikaan-kami-didik-humanis