Polisi Tangkap Pria yang Susun Rencana Pembunuhan Eks Kanselir Jerman
Polisi Jerman menangkap seorang pria yang berniat membunuh lebih dari 20 politikus termasuk dua mantan kanselir.
Polisi Jerman menangkap seorang pria yang berniat membunuh lebih dari 20 politikus termasuk dua mantan kanselir.
jatim.jpnn.com , PONOROGO - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRMP).
jatim.jpnn.com , PONOROGO - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRMP).
Polisi menyelidiki hilangnya siswi SMA di Tangerang. Korban ditemukan selamat setelah seminggu hilang.
GELORA.CO - Aksi Muhammad Elham Yahya Luqman atau karib disapa Gus Elham yang mencium seorang balita perempuan hingga memasukkan pipi balita ke dalam mulutnya viral di media sosial. Beragam kritik hingga kecaman dilayangkan kepada putra dari KH Luqman Arifin Dhofir itu di media sosial. Gus Elham disebut telah melakuak pelecehan hingga diduga pedofilia. Pedofilia adalah suatu bentuk kelainan seksual yang meliputi kekerasan seksual terhadap anak-anak maupun remaja yang berusia di bawah 14 tahun. Seseorang yang mengidap pedofilia disebut dengan pedofil. Kecaman juga dilayangkan oleh Susi Pudjiastuti. Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia itu mengecam keras tindakan Gus Elham. Hal tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti lewat twitter atau x pribadinya @susipudjiastuti pada Rabu (12/11/2025). Dirinya yang mengunggah tangkapan layar pemberitaan soal kecaman PBNU atas tindakan Gus Elham itu meminta Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid untuk turun tangan. Dirinya minta seluruh pihak, mulai dari Alissa Wahid hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menindak tegas kasus tersebut. "Mbak Alisa ini jelas pelecehan anak! Tangkap dan hukum. Pak Kapolri @ListyoSigitP @ahriesonta @DivHumas_Polri," tulis Susi Pudjiastuti pada Rabu (12/11/2025). Postingannya mendapat dukungan dari masyarakat. Sebagian besar meminta Polri mengusut tuntas kasus pelecehan yang dilakukan oleh Gus Elham.
Penasaran apa itu saus mentai? Saus Jepang gurih creamy ini hits banget! Ikuti resep sederhana cara membuat saus mentai di rumah, cocok buat dimsum & rice bowl. Yuk coba!
Atlet renang nasional, Siman Sudartawa bicara soal persiapan jelang SEA Games 2025 di event Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025. #Bolanet #IOAC2025 #Intrnbyn
Kolaborasi ide, desain, dan inovasi digital untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi komunitas esports Indonesia
Ada beberapa rute penerbangan yang dianggap paling beruntung.
Setelah resmi bercerai, hubungan antara Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf juga diwarnai oleh persoalan hukum lain yang tak kalah serius.
Bojan Hodak, dipastikan tetap menahkodai Persib Bandung. #kumparanBOLA
Ford menilai, konsumen di segmen kendaraan dengan harga di atas Rp1 miliar mengalami penurunan signifikan. #kumparanOTO
Pelatih timnas Inggris Thomas Tuchel menyatakan kemungkinan besar tidak akan membawa lima pemain berposisi No.10 ke Piala Dunia 2026.
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Australia dinilai sebagai langkah strategis yang memperkuat politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam membangun persahabatan dan kerja sama dengan negara tetangga.Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala mengatakan, di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia kini tampil sebagai negara yang aktif membangun hubungan persahabatan dengan semua negara, khususnya negara tetangga.Ini bukti konsistensi prinsip beliau: Sejuta kawan terlalu sedikit, satu m.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/politik/read/2025/11/13/686622/komisi-i-dpr-diplomasi-prabowo-di-australia-perkuat-persahabatan-dan-peluang-ekonomi
GELORA.CO - Kasus dugaan pelecehan seksual di tubuh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kembali mencoreng citra perusahaan transportasi publik milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tiga pegawai perempuan, yang merupakan pramusapa dari unit Transjakarta Care dan Transjakarta Pariwisata, melaporkan bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual dua orang atasan pada Mei 2025 lalu. Para korban yakni dua pramusapa unit Transjakarta Care dan seorang pramusapa unit Transjakarta Pariwisata. Ironisnya, satu dari tiga korban diketahui tengah hamil, sehingga trauma yang dialami semakin berat dan memerlukan penanganan psikologis jangka panjang. Trauma Berat, Korban Menangis dan Gemetar Saat Melapor Pimpinan Unit Kerja SPDT FSPMI PT Transjakarta, Indra Kurniawan, mengatakan ketiga korban datang melapor dalam kondisi psikis tidak stabil. Mereka menangis dan gemetar ketika menceritakan kejadian yang dialami. “Trauma sangat berat. Waktu melapor ke kita, badannya gemetar, menangis, bahkan sulit bicara,” ujar Indra di Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025). Menurut Indra, para korban membutuhkan waktu lama menjalani pendampingan dan terapi psikologis hingga berangsur pulih. Meski demikian, trauma kembali muncul setiap kali mereka bertemu pelaku di lingkungan kerja. “Korban masih bekerja. Tapi kalau melihat pelaku, mereka langsung ketakutan dan trauma lagi,” tambahnya. Pelaku Belum Dipecat, Hanya Dikenai SP2 Meski kasus telah dilaporkan ke manajemen sejak Mei 2025, kedua pelaku belum diberhentikan. Keduanya hanya dijatuhi sanksi Surat Peringatan (SP) 2, yang artinya masih bisa tetap bekerja. Kondisi ini memicu kemarahan serikat pekerja. Mereka menilai manajemen Transjakarta tidak tegas dan tidak berpihak pada korban, meski pelanggaran yang dilakukan sudah termasuk kategori berat sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pasal 64 huruf G. “Seharusnya pelaku dipecat, bukan hanya diberi SP2. Ini pelecehan seksual, bukan pelanggaran ringan,” tegas Indra. Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu korban sempat mengalami kekerasan fisik dan verbal ketika mencoba menegur pelaku yang bertindak tidak senonoh. Serikat Pekerja Gelar Aksi di Kantor Transjakarta Ketidakpuasan terhadap sikap manajemen membuat Serikat Pekerja Dirgantara Digital dan Transportasi (PUK SPDT FSPMI) menggelar unjuk rasa di kantor pusat PT Transjakarta, Rabu siang (12/11/2025). Diketahui sebelumnya, tiga pegawai Transjakarta diduga jadi korban pelecehan yang dilakukan oleh atasan mereka. Kasus ini mencuat setelah Serikat Pekerja Dirgantara Digital dan Transportasi (PUK SPDT FSPMI) melakukan unjuk rasa di kantor PT Transjakarta pada Rabu siang tadi. "Pelaku ini adalah seorang atasan atau leader daripada korban anggota (serikat) kita selaku bawahannya," kata Pimpinan Unit Kerja SPDT FSPMI PT Transjakarta, Indra Kurniawan, Rabu (12/11/2025). Para korban terdiri dari dua pramusapa unit Transjakarta Care yang satu orang di antaranya merupakan ibu hamil, dan seorang pramusapa unit Transjakarta Pariwisata. Tuntut Transjakarta Pecat Pelaku Sejak kejadian pada bulan Mei 2025 lalu pihak serikat sudah melaporkan kasus ke pihak manajemen PT Transjakarta, dan membantu korban untuk mendapat penanganan psikologi. Namun hingga kini kedua pelaku hanya mendapat sanksi berupa surat peringatan (SP) 2 atau masih dapat bekerja, akibatnya ketiga korban kini mengalami trauma dan ketakutan. "Tidak ada punishment yang sesuai dengan kaida hukum yang berlaku. Yaitu PKB (perjanjian kerja bersama), perjanjian kerja bersama, dan juga undang-undang yang berada di NKRI," ujar Indra. Padahal selain mengalami pelecehan seksual, korban juga mengalami kekerasan fisik dan pelecehan verbal dari pelaku karena berupaya menegur tindakan pelecehan dilakukan pelaku. Sehingga massa meminta agar kedua pelaku tidak hanya diberikan sanksi SP 2, tapi dipecat atas tindak pelecehan seksual dilakukan kepada tiga Pramusapa PT Transjakarta tersebut. "Dua hari yang lalu, berturut-turut kita mediasi dengan manajemen. Tetapi, apa yang kita tuntut itu tidak disepakati. Pihak manajemen juga tidak berani mengambil sikap tegas kepada pelaku," tutur Indra. Gubernur DKI: Jika Benar Terjadi, Pelaku Harus Ditindak Tegas Menanggapi kasus ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan akan meminta tindakan tegas terhadap siapa pun yang terbukti melakukan pelecehan. “Kalau memang ada pelecehan dan orangnya jelas, saya akan minta ditindak setegas-tegasnya,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/11/2025). Ia menegaskan bahwa Transjakarta selama ini dikenal sebagai pelayanan publik dengan reputasi baik, dan tindakan semacam ini tidak boleh mencoreng nama perusahaan. “Transjakarta itu sudah punya citra bagus. Jangan sampai citra yang baik rusak karena ulah segelintir orang,” ujarnya. Jawaban Transjakarta: Kami Punya Komitmen “Zero Tolerance” Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani mengatakan pihaknya menentang segala bentuk kasus kekerasan seksual dan tidak ada mentolerir kejadian. "Menentang segala bentuk kekerasan seksual dan telah melakukan berbagai kampanye baik secara internal maupun eksternal. Kami memiliki komitmen zero tolerance," kata Ayu, Rabu (12/11/2025). Menanggapi tuntutan serikat pekerja yang meminta agar dua terduga pelaku dipecat, PT Transjakarta menyatakan sudah memberikan sanksi terhadap dua karyawannya tersebut. Namun PT Transjakarta tidak merinci bentuk sanksi apa yang diberikan, sementara berdasarkan keterangan serikat pekerja kedua terduga pelaku pelecehan dikenakan surat peringatan (SP) 2. Massa serikat pekerja berharap PT Transjakarta segera mengambil langkah tegas memecat kedua pelaku sebagaimana perjanjian kerja bersama (PKB) Pasal 64 huruf G. "Terkait salah satu isu yang disinggung dalam tuntutan demo hari ini, karyawan yang bersangkutan sudah mendapat sanksi disiplin sesuai peraturan perusahaan yang berlaku," ujarnya. Ayu menuturkan bila nantinya terdapat bukti baru terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap tiga karyawati, maka PT Transjakarta akan mengkaji ulang sanksi yang diberikan. PT Transjakarta menyebut bahwa selalu menempatkan diri di sisi korban, dan tidak akan melakukan intervensi bila ketiga korban menempuh proses hukum pidana atas kasus dialami. "Jika terdapat bukti baru dan ada ketidakpuasan terhadap putusan, manajemen sangat terbuka untuk melakukan proses ulang proses tersebut," tuturnya. Korban Masih Bekerja, Tapi Butuh Perlindungan Nyata Meski kondisi psikologis perlahan membaik, ketiga korban masih mengalami rasa takut saat berada di lingkungan kerja yang sama dengan pelaku. Serikat pekerja menilai perusahaan perlu memberikan perlindungan khusus, termasuk relokasi kerja sementara, pendampingan hukum, dan terapi lanjutan. “Ini bukan hanya soal sanksi, tapi soal keselamatan mental korban. Mereka tidak boleh dibiarkan berhadapan lagi dengan pelaku,” ujar Indra menutup pernyataannya. Kasus ini menjadi cermin seriusnya persoalan pelecehan di lingkungan kerja, bahkan di institusi publik sekaliber Transjakarta. Publik kini menunggu langkah tegas perusahaan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menegakkan keadilan bagi korban serta menjaga integritas lembaga pelayanan publik. Sumber: tribunnews
Sebuah momen mengundang tawa terjadi di Dapur MBG Pepedan Karangmoncol. Para pekerja di dapur tersebut mendapatkan hadiah dari anak-anak sekolah setempat, yakni uang mainan 50 ribu bergambar karakter Frozen. Momen unik ini berhasil direkam dan diunggah oleh akun TikTok