Perdana Rayakan Natal Bareng Amanda Manopo, Kenny Austin Cerita Soal Ini
JPNN.com , JAKARTA - Aktor Kenny Austin menyambut Natal 2025 dengan suasana yang berbeda.
JPNN.com , JAKARTA - Aktor Kenny Austin menyambut Natal 2025 dengan suasana yang berbeda.
Jokowi akan memaafkan beberapa terlapor pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu. Namun, proses hukum tetap jalan.
Prabowo Kunjungi Luhut di Momen Natal, Bahas Isu Strategis #newsupdate #update #news #text
GELORA.CO - Pernah jadi pejabat Indonesia, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sepakat bahwa lebih dari 80 persen pejabat republik ini memiliki mental nyolong. Pernyataan ini disampaikan Susi Pudjiastuti menanggapi anak Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa. Sebelumnya Yudo Sadewa, melontarkan pernyataan blak-blakan soal para pejabat di Indonesia. Yudo melontarkan kritik keras terhadap praktik birokrasi di Indonesia dan menyebut sebagian besar pejabat terlibat dalam praktik korupsi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kritik itu diucapkan Yudo saat sedang live streaming dengan YouTuber Bigmo. “Hampir semua pejabat korupsi, hampir. 80 persen pejabat itu pasti korupsi. Maling semua itu di sini tuh,” kata Yudo seperti dikutip pada Selasa (23/12/2025). Susi pun yang pernah bergabung di kabinet Jokowi-JK mengamini pernyataan Yudo. Menurutnya, bahkan lebih dari 80 persen pejabat memiliki mental maling. "Bener banget bahkan mungkin lebih," balas Susi sambil membubuhkan emotikon tertawa pada Rabu (23/12/2025). Sebelumnya Susi juga menanggapi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengingatkan anak buahnya agar jangan coba-coba mark up anggaran. Susi pun menjelaskan ke Prabowo lewat X bahwa para oknum pejabat biasanya bisa mark up minimal hingga 50 persen dari anggaran yang ditentukan. Bahkan 10 tahun belakangan ini kabarnya barang yang sampai kurang dari 10 persen dari anggaran yang sudah turun. "Pak Presiden @prabowo pasti tahu hampir semua Pengadaan pemerintah (apapun barang maupun proyek) mark up nya minimal 50 persen bahkan katanya 10 tahun terakhir mulai barang yang sebenarnya hanya 10 persen saja," tuturnya. Netizen pun sepakat dengan pernyataan pengusaha perikanan tersebut. Pasalnya netizen yakin, Susi tidak dijadikan menteri lagi karena sosok yang jujur. Diketahui Susi Pudjiastuti pernah menjadi Menteri di era Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden periode pertama. Susi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI pada tahun 2014 hingga 2019. Selama lima tahun menjabat, Susi banyak diapresiasi kerena kebijakannya yang pro nelayan kecil. Di periode kedua Jokowi, nama Susi tidak ada lagi di jajaran kabinet Sumber: Wartakota
bali.jpnn.com , DENPASAR - Meski putaran pertama belum berakhir, bursa transfer Super League 2025-2026 putaran kedua mulai memanas.
Basarnas hentikan operasi pencarian korban banjir di Aceh setelah 31 hari. Kini fokus pada pemantauan, dengan 31 orang masih dinyatakan hilang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film komedi Agak Laen: Menyala Pantiku! berhasil melampaui perolehan penonton film pertamanya, Agak Laen, dalam waktu kurang dari satu bulan penayangan. Hingga Kamis pukul 13.00 WIB, film...
JPNN.com , JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengajak seluruh elemen bangsa meneladani kesederhanaan, kesabaran, dan kepedulian sosial Nabi Isa AS menyambut momen Natal pada Kamis (25/12) ini.
Polemik upah minimum kembali muncul, pengusaha mengeluhkan kurangnya dialog bipartit. Mereka kirim surat isinya ini ke gubernur.
Sekjen Demokrat, Herman Khaeron, menanggapi Cak Imin yang mengusulkan sistem pilkada diubah. Ia tekankan perlunya kajian mendalam dan survei rakyat.
Kemenpora langsung bergerak cepat untuk melakukan evaluasi tahap awal terhadap capaian SEA Games 2025 Thailand.
GELORA.CO - Dunia maya tengah digemparkan oleh kemunculan seorang pria asal Ghana yang dikenal dengan sebutan Eboh Noah. Dilansir dari Instagram @monpeople_id, ia secara kontroversial mengklaim dirinya sebagai utusan Tuhan dan membawa pesan tentang datangnya hari akhir atau kiamat yang diprediksi akan jatuh pada tanggal 25 Desember 2025. Pernyataan ini sontak memicu beragam reaksi dari publik, mulai dari kecaman, kekhawatiran, hingga rasa penasaran yang mendalam mengenai dasar dari klaim ekstrem tersebut. Eboh Noah menyatakan bahwa ia telah menerima wahyu langsung dari Sang Pencipta yang menyebutkan bahwa dunia akan segera dibersihkan melalui sebuah bencana besar. Menurut keterangannya, kiamat tersebut tidak akan terjadi melalui api, melainkan melalui banjir bandang yang masif, menyerupai peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Nuh dalam catatan sejarah kitab suci. Narasi ini sengaja dibangun untuk memberikan kesan urgensi dan kesucian bagi para pengikut setianya yang tersebar di wilayah tersebut. Sebagai langkah persiapan menghadapi bencana global tersebut, Eboh Noah memberikan instruksi spesifik kepada komunitasnya untuk segera membangun delapan buah bahtera besar. Ia mengeklaim bahwa kapal-kapal raksasa ini merupakan satu-satunya sarana keselamatan yang direstui oleh Tuhan. Bahtera ini nantinya akan digunakan untuk mengangkut keluarga-keluarga pilihan yang dianggap layak untuk bertahan hidup dan bertugas untuk mengisi kembali peradaban manusia setelah banjir surut di masa depan. Dampak dari doktrin ini sangatlah nyata dan cukup memprihatinkan, dilaporkan bahwa sejumlah pengikut setianya telah melakukan tindakan drastis dengan menjual seluruh harta benda yang mereka miliki, termasuk tanah, rumah, dan kendaraan. Hasil penjualan aset-aset tersebut kemudian diserahkan sepenuhnya kepada Eboh Noah dengan keyakinan bahwa kekayaan duniawi tidak lagi memiliki nilai di hadapan kiamat yang sudah sangat dekat, yang menurut perhitungan mereka hanya menyisakan hitungan hari. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan sosiolog dan pemuka agama lainnya, banyak pihak yang menilai bahwa ini adalah bentuk eksploitasi spiritual yang memanfaatkan ketakutan masyarakat akan masa depan. Penyerahan harta benda secara massal kepada satu sosok pemimpin dianggap sebagai indikator kuat adanya penyimpangan yang berpotensi merugikan masyarakat secara ekonomi maupun psikologis, terutama jika tanggal yang diramalkan berlalu tanpa terjadi kejadian apapun. Kini, perhatian masyarakat tertuju pada bagaimana situasi akan berkembang saat mendekati tanggal 25 Desember tersebut. Pihak berwenang setempat pun mulai memantau aktivitas kelompok ini guna mencegah terjadinya konflik sosial atau tindakan yang membahayakan nyawa para pengikutnya. Kasus Eboh Noah menjadi pengingat bagi publik akan pentingnya bersikap kritis terhadap klaim-klaim spiritual yang menuntut pengorbanan harta benda secara tidak wajar di bawah bayang-bayang ketakutan akan hari kiamat.(*)
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Luhut Pandjaitan saat Natal. Ternyata ada kabar baik ini.