Baru Diresmikan, Jembatan Hongqi di China Ambruk

Baru Diresmikan, Jembatan Hongqi di China Ambruk

GELORA.CO - Bagian dari Jembatan Hongqi yang baru diresmikan di Provinsi Sichuan, China, runtuh ke sungai setelah longsor besar pada Selasa sore, 11 November 2025, waktu setempat. Rekaman dramatis di media sosial menunjukkan jembatan yang abru diresmikan awal tahun itu hancur seketika ketika lereng gunung di bawahnya amblas. Pemerintah setempat memastikan tidak ada korban jiwa, namun penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari penyebab pasti bencana tersebut. Dikutip dari India TV News, jembatan sepanjang 758 meter itu merupakan bagian dari jalur nasional yang menghubungkan Sichuan dan Tibet. Sebelum kejadian, jembatan sudah ditutup sehari sebelumnya karena muncul retakan di lereng dan jalan sekitar. Para ahli juga mencatat adanya pergerakan tanah di gunung dekat lokasi. “Temuan awal menunjukkan ketidakstabilan geologi di area pegunungan curam menjadi penyebab utama,” kata seorang pejabat lokal. Wilayah tersebut memang dikenal rawan longsor. Jembatan Hongqi dibangun oleh perusahaan Sichuan Road & Bridge Group dan baru saja selesai beberapa waktu lalu. Insiden ini menambah daftar kegagalan infrastruktur di China, setelah sebelumnya pada Agustus lalu jembatan kereta di Provinsi Qinghai ambruk dan menewaskan 12 pekerja.

Garang Ancam Warga, Preman Berparang di Padang Ketakutan hingga BAB di Celana saat Ditangkap

Garang Ancam Warga, Preman Berparang di Padang Ketakutan hingga BAB di Celana saat Ditangkap

GELORA.CO – Aksi premanisme pria yang kerap menebar ancaman dengan senjata tajam di kawasan Pasar Siteba, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, akhirnya berakhir memalukan. Pria bernama Bayu (36) itu ditangkap Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang setelah aksinya yang meresahkan warga berlangsung berulang kali. Bayu yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir ini dikenal luas di lingkungan pasar dengan julukan “urang bagak pasa langang” atau si jagoan pasar sepi. Julukan itu melekat lantaran dia sering berbuat onar dan menakuti warga tanpa alasan jelas. Menurut Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol M Yasin, pelaku sudah lama menjadi sumber keresahan di sekitar Pasar Siteba. “Selain ancaman menggunakan senjata tajam, pelaku juga dikenal kerap merusak toko dan kos-kosan dengan dilempari batu, hingga meminjam motor warga tanpa izin dan melakukan servis motor di bengkel tanpa membayar,” ujar Kompol Yasin dikutip dari iNews Padang, Rabu (12/11/2025). Aksi premanisme Bayu bahkan telah terekam CCTV di beberapa lokasi, seperti toko ayam geprek, apotek Kimia Farma, dan sebuah klinik kesehatan. Setiap aksinya, pelaku tampak mengacungkan golok ke arah korban sambil berteriak menantang. Perbuatan terakhir Bayu terjadi pada Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika dia kembali mengancam karyawan klinik kesehatan dengan sebilah golok. Aksinya yang terekam kamera pengawas membuat warga segera melapor ke polisi. Menariknya, Bayu bukan orang baru bagi aparat hukum. Setahun sebelumnya, dia pernah diamankan dengan kasus serupa, namun proses hukum tidak berlanjut karena disebut orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ). Kali ini, setelah banyak laporan warga, polisi tidak tinggal diam. Menanggapi keresahan warga, Tim 2 Klewang Satreskrim Polresta Padang langsung melakukan pengejaran. Dalam waktu singkat, pelaku berhasil dibekuk di daerah Lapai, Kecamatan Nanggalo. “Pelaku berhasil diamankan di daerah Lapai. Dari tangan Bayu, petugas menyita dua unit golok yang selama ini digunakan untuk melancarkan aksi premanismenya,” kata Kompol Yasin. Meski dikenal garang dan sering mengancam orang, Bayu justru berubah total saat ditangkap polisi. Nyali pria yang biasa menenteng golok itu mendadak hilang. “Pelaku yang dikenal urang bagak (berani) itu akhirnya menangis ketakutan bahkan sampai buang air besar (BAB) di celana saat diringkus petugas,” ucapnya. Kompol Yasin menegaskan, pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap segala bentuk aksi premanisme dan ancaman kekerasan di wilayah hukum Polresta Padang. “Kami berkomitmen menindak tegas siapa pun yang mengganggu ketertiban umum. Masyarakat harus merasa aman saat beraktivitas,” katanya Sumber: Inews