Geruduk Dewas KPK MAKI Jengkel Laporan Pelanggaran Etik Rossa Purbo Bekti Lambat Diproses

Geruduk Dewas KPK MAKI Jengkel Laporan Pelanggaran Etik Rossa Purbo Bekti Lambat Diproses

GELORA.CO -Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mendatangi kantor Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangannya itu guna menanyakan perkembangan laporannya terkait dugaan pelanggaran etik oleh penyidik KPK terkait tidak dipanggilnya Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution. Hal tersebut disampaikan Boyamin usai mengunjungi kantor Dewas KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Desember 2025. "Saya jengkel terus terang aja datang ke Dewan Pengawas. Maunya apa sih? Apakah laporan saya ini ditindaklanjuti atau tidak?' gitu," kata Boyamin kepada wartawan. Ia mengaku bahwa kedatangannya ke kantor Dewas disambut oleh perwakilan Dewas yang menjanjikan akan segera memanggilnya sebagai saksi pada awal 2026 nanti. "Biasanya seminggu, dua minggu udah dipanggil diklarifikasi, ini sampai dua bulan kok nggak diklarifikasi? Lah pikiran saya, 'Apa diabaikan atau nggak dianggap laporan saya?," Kan jengkel gitu. Masa saya harus datang gitu," tegasnya. Boyamin menyebut bahwa dirinya akan membuat laporan lagi apapun hasil dari Dewas KPK. "Jadi nanti setelah Dewas selesai, apapun putusan Dewas, saya akan melapor ulang berkaitan dengan dugaan korupsi yang di sana, yang tidak dikembangkan oleh KPK," pungkasnya. Sebelumnya, Dewas KPK telah memeriksa beberapa pihak, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, dua orang tim JPU KPK, dan dua orang penyidik yakni Kasatgas Penyidikan AKBP Rossa Purbo Bekti dan Boy. "(Pemeriksaan) Menyangkut pemanggilan Gub Sumut," kata Ketua Dewas KPK, Gusrizal. Pemeriksaan terhadap para pihak tersebut dilakukan dalam tahap pemeriksaan pendahuluan atau klarifikasi, sebelum masuk ke tahap sidang etik jika ditemukan kecukupan bukti adanya pelanggaran kode etik. Sebelumnya pada Senin, 17 November 2025, Kasatgas Penyidikan KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti dilaporkan Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) ke Dewas KPK. "Kami memberikan laporan kepada Dewas KPK, terkait dengan persoalan laporan dugaan upaya penghambatan proses hukum terhadap Bobby Nasution yang diduga dilakukan oleh AKBP Rossa Purbo Bekti selaku Kasatgas KPK," kata Koordinator KAMI, Yusril S Kaimudin kepada wartawan di Gedung KPK C1, Senin sore, 17 November 2025. Yusril menyampaikan beberapa tuntutannya kepada Dewas KPK, yakni agar Dewas melakukan pemeriksaan etik terhadap AKBP Rossa Purbo Bekti atas dugaan pelanggaran integritas, independensi, dan profesionalitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Dewas KPK 3/2021. Yang kedua, Dewas KPK harus menilai dan menelusuri sejauh mana tindakan tersebut mempengaruhi kredibilitas lembaga. Yang ketiga, Dewas harus mengambil langkah etik dan kelembagaan yang diperlukan guna memulihkan kembali kepercayaan publik terhadap KPK sebagai institusi penegakan hukum yang independen dan berintegritas tinggi. Sumber: RMOL

Gereja Katolik Santo Thomas di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menyajikan suasana berbeda dalam menyambut perayaan Natal 2025. Alih-alih menggunakan dekorasi mewah, pengurus gereja memilih tema kepedulian terhadap bencana alam yang melanda wilayah Sumatra. Memasuki ruang

Gereja Katolik Santo Thomas di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menyajikan suasana berbeda dalam menyambut perayaan Natal 2025. Alih-alih menggunakan dekorasi mewah, pengurus gereja memilih tema kepedulian terhadap bencana alam yang melanda wilayah Sumatra. Memasuki ruang

Gereja Katolik Santo Thomas di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menyajikan suasana berbeda dalam menyambut perayaan Natal 2025. Alih-alih menggunakan dekorasi mewah, pengurus gereja memilih tema kepedulian terhadap bencana alam yang melanda wilayah Sumatra. Memasuki ruang

Menteri Pigai: Saya Tak Butuh Buzzer Untuk Taklukkan Dunia

Menteri Pigai: Saya Tak Butuh Buzzer Untuk Taklukkan Dunia

GELORA.CO -Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menegaskan tidak membutuhkan buzzer atau pendengung untuk menaklukkan dunia. Penegasan disampaikan usai Indonesia mencatat kemenangan penting dalam pemungutan suara Asia Pacific Group di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB). “Waktu saya pidato, orang bilang Pigai mengkhayal. Tapi hari ini kita buktikan Indonesia bisa memimpin dunia,” tegas Pigai dikutip redaksi dari akun X miliknya, @NataliusPigai2, Rabu, 24 Desember 2025. Dalam voting Asia Pacific Group yang berlangsung di Jenewa, Indonesia meraih 34 suara, unggul jauh dari Thailand yang hanya memperoleh 7 suara sehingga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk ditetapkan sebagai Presiden Dewan HAM PBB periode 2026. Pigai mengungkapkan sebelum pemungutan suara sempat terjadi lobi antara Indonesia dan Thailand yang dilakukan Wakil Menteri HAM. Namun Thailand tetap bersikeras sehingga dilakukan voting terbuka. Meski demikian, Pigai menegaskan proses belum sepenuhnya rampung. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus berdoa agar penetapan resmi Indonesia sebagai Presiden Dewan HAM PBB 2026 dapat disahkan pada minggu kedua Januari mendatang. “Kita tetap berdoa agar tanggal 8 Januari 2026 Indonesia ditetapkan secara resmi sebagai Presiden Dewan HAM PBB 2026,” pungkas Pigai Sumber: RMOL

Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, mulai dipadati pengunjung menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Peningkatan volume wisatawan ini sudah mulai terpantau secara signifikan sejak Rabu petang, 24 Desember 2025. Para wisatawan memadati sepanjang Jalan Malioboro untuk

Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, mulai dipadati pengunjung menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Peningkatan volume wisatawan ini sudah mulai terpantau secara signifikan sejak Rabu petang, 24 Desember 2025. Para wisatawan memadati sepanjang Jalan Malioboro untuk

Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, mulai dipadati pengunjung menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Peningkatan volume wisatawan ini sudah mulai terpantau secara signifikan sejak Rabu petang, 24 Desember 2025. Para wisatawan memadati sepanjang Jalan Malioboro untuk