Selain Game Online, Medsos juga Harus Dibatasi untuk Anak-anak

Selain Game Online, Medsos juga Harus Dibatasi untuk Anak-anak

Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membatasi akses game online bagi anak-anak mendapat dukungan penuh dari Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syamsu Rizal alias Deng Ical.Kita harus menyadari bahwa banyak konten di dunia maya yang tidak ramah anak. Game online tertentu bahkan mengandung unsur kekerasan yang bisa memengaruhi perilaku dan psikologis anak. Karena itu, langkah Presiden Prabowo patut kita dukung sepenuhnya, ujar Deng Ical, Selasa, 11 November 2025.R.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/politik/read/2025/11/11/686377/selain-game-online-medsos-juga-harus-dibatasi-untuk-anak-anak

Gelar Pahlawan Nasional untuk Sarwo Edhie, AHY Bongkar Kisah Kakeknya yang Jarang Terungkap di Publik

Gelar Pahlawan Nasional untuk Sarwo Edhie, AHY Bongkar Kisah Kakeknya yang Jarang Terungkap di Publik

GELORA.CO - Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo menjadi momen penuh makna bagi keluarga besar Yudhoyono, terutama bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan pemerintah memberikan gelar tersebut pada Hari Pahlawan 10 November 2025 membuat nama Sarwo Edhie kembali menjadi sorotan publik dan menjadi keyword utama dalam perbincangan sejarah militer Indonesia. AHY menyebut momen ini bukan hanya bentuk penghargaan negara, tetapi juga pengingat nilai perjuangan yang selama ini diwariskan sang kakek kepada anak cucu. Momen Bersejarah bagi Keluarga Yudhoyono AHY menjelaskan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional itu terasa istimewa karena dilakukan tepat pada peringatan Hari Pahlawan, hari yang selalu dikaitkan dengan refleksi nilai pengorbanan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan pengakuan atas jasa-jasa Sarwo Edhie bagi Indonesia. Menurut AHY, gelar tersebut bukan sekadar simbol, melainkan bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi besar Sarwo Edhie dalam perjalanan sejarah bangsa. “Ini kehormatan luar biasa atas jasa dan pengabdian beliau sebagai prajurit,” ujar AHY di Istana Kepresidenan. Peran Besar Sarwo Edhie dalam Militer Indonesia Sarwo Edhie dikenal sebagai tokoh penting dalam pembentukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia juga memegang peran strategis dalam operasi penumpasan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada tahun 1965, yang menjadi salah satu titik krusial dalam sejarah militer Indonesia. Sejumlah sejarawan menilai gaya kepemimpinan Sarwo Edhie yang tegas dan disiplin turut membentuk karakter satuan elite TNI AD hingga kini. Banyak kalangan militer menganggap Sarwo Edhie sebagai figur yang visioner, terutama dalam membangun struktur pasukan khusus modern. Pesan Moral Sarwo Edhie yang Melekat di Keluarga Dalam kesempatan itu, AHY juga membagikan pesan yang selalu ditanamkan sang kakek kepada keluarga, sebuah pesan yang menurutnya tak pernah lekang oleh waktu. “Menegakkan kebenaran di atas jalan Tuhan,” kata AHY, mengutip wejangan Sarwo Edhie yang selalu diingat anak cucunya. Baginya, pesan tersebut bukan sekadar nasihat spiritual, tetapi nilai moral yang harus diterjemahkan menjadi keberanian memperjuangkan keadilan dan integritas. Ia menilai bahwa pesan itu relevan bagi generasi muda yang tengah menghadapi kompleksitas sosial dan politik masa kini. SBY dan Prabowo Punya Ikatan Militer dengan Sarwo Edhie AHY juga mengungkap fakta menarik yang jarang diketahui publik. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto masih menjadi taruna di Akademi Militer, Sarwo Edhie menjabat sebagai gubernur lembaga tersebut. Peran Sarwo Edhie sebagai pembina para taruna menjadi cerita tersendiri dalam perjalanan kedua tokoh tersebut. AHY menyebut bahwa ayahnya, SBY, ikut terharu dan bangga atas penganugerahan ini, mengingat kedekatan emosional dan historis yang terjalin sejak masa pendidikan militer. Di media sosial, keputusan pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Sarwo Edhie memicu diskusi beragam. Sebagian netizen menilai pengakuan ini sudah seharusnya diberikan sejak lama, mengingat rekam jejaknya di dunia militer dan perannya dalam masa transisi sejarah. Sebagian lain menyoroti kompleksitas sejarah G30S/PKI yang selalu menghadirkan interpretasi berbeda. Namun secara umum, publik mengapresiasi proses verifikasi yang dilakukan pemerintah dan tim penilai gelar pahlawan nasional. Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Sarwo Edhie tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar Yudhoyono, tetapi juga menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali narasi sejarah Indonesia. Pesan moral tentang keberanian menegakkan kebenaran yang diwariskan Sarwo Edhie menjadi warisan intelektual yang relevan bagi generasi masa kini. Publik diharapkan dapat melihat penganugerahan ini sebagai momentum belajar sejarah secara lebih objektif dan proporsional, sambil tetap menghargai jasa para tokoh bangsa.*** Sumber: hukama

Gelar Pahlawan Nasional untuk Sarwo Edhie, AHY Bongkar Kisah Kakeknya yang Jarang Terungkap di Publik

Gelar Pahlawan Nasional untuk Sarwo Edhie, AHY Bongkar Kisah Kakeknya yang Jarang Terungkap di Publik

GELORA.CO - Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo menjadi momen penuh makna bagi keluarga besar Yudhoyono, terutama bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan pemerintah memberikan gelar tersebut pada Hari Pahlawan 10 November 2025 membuat nama Sarwo Edhie kembali menjadi sorotan publik dan menjadi keyword utama dalam perbincangan sejarah militer Indonesia. AHY menyebut momen ini bukan hanya bentuk penghargaan negara, tetapi juga pengingat nilai perjuangan yang selama ini diwariskan sang kakek kepada anak cucu. Momen Bersejarah bagi Keluarga Yudhoyono AHY menjelaskan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional itu terasa istimewa karena dilakukan tepat pada peringatan Hari Pahlawan, hari yang selalu dikaitkan dengan refleksi nilai pengorbanan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan pengakuan atas jasa-jasa Sarwo Edhie bagi Indonesia. Menurut AHY, gelar tersebut bukan sekadar simbol, melainkan bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi besar Sarwo Edhie dalam perjalanan sejarah bangsa. “Ini kehormatan luar biasa atas jasa dan pengabdian beliau sebagai prajurit,” ujar AHY di Istana Kepresidenan. Peran Besar Sarwo Edhie dalam Militer Indonesia Sarwo Edhie dikenal sebagai tokoh penting dalam pembentukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia juga memegang peran strategis dalam operasi penumpasan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada tahun 1965, yang menjadi salah satu titik krusial dalam sejarah militer Indonesia. Sejumlah sejarawan menilai gaya kepemimpinan Sarwo Edhie yang tegas dan disiplin turut membentuk karakter satuan elite TNI AD hingga kini. Banyak kalangan militer menganggap Sarwo Edhie sebagai figur yang visioner, terutama dalam membangun struktur pasukan khusus modern. Pesan Moral Sarwo Edhie yang Melekat di Keluarga Dalam kesempatan itu, AHY juga membagikan pesan yang selalu ditanamkan sang kakek kepada keluarga, sebuah pesan yang menurutnya tak pernah lekang oleh waktu. “Menegakkan kebenaran di atas jalan Tuhan,” kata AHY, mengutip wejangan Sarwo Edhie yang selalu diingat anak cucunya. Baginya, pesan tersebut bukan sekadar nasihat spiritual, tetapi nilai moral yang harus diterjemahkan menjadi keberanian memperjuangkan keadilan dan integritas. Ia menilai bahwa pesan itu relevan bagi generasi muda yang tengah menghadapi kompleksitas sosial dan politik masa kini. SBY dan Prabowo Punya Ikatan Militer dengan Sarwo Edhie AHY juga mengungkap fakta menarik yang jarang diketahui publik. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto masih menjadi taruna di Akademi Militer, Sarwo Edhie menjabat sebagai gubernur lembaga tersebut. Peran Sarwo Edhie sebagai pembina para taruna menjadi cerita tersendiri dalam perjalanan kedua tokoh tersebut. AHY menyebut bahwa ayahnya, SBY, ikut terharu dan bangga atas penganugerahan ini, mengingat kedekatan emosional dan historis yang terjalin sejak masa pendidikan militer. Di media sosial, keputusan pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Sarwo Edhie memicu diskusi beragam. Sebagian netizen menilai pengakuan ini sudah seharusnya diberikan sejak lama, mengingat rekam jejaknya di dunia militer dan perannya dalam masa transisi sejarah. Sebagian lain menyoroti kompleksitas sejarah G30S/PKI yang selalu menghadirkan interpretasi berbeda. Namun secara umum, publik mengapresiasi proses verifikasi yang dilakukan pemerintah dan tim penilai gelar pahlawan nasional. Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Sarwo Edhie tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar Yudhoyono, tetapi juga menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali narasi sejarah Indonesia. Pesan moral tentang keberanian menegakkan kebenaran yang diwariskan Sarwo Edhie menjadi warisan intelektual yang relevan bagi generasi masa kini. Publik diharapkan dapat melihat penganugerahan ini sebagai momentum belajar sejarah secara lebih objektif dan proporsional, sambil tetap menghargai jasa para tokoh bangsa.*** Sumber: hukama